Seskab Teddy Ungkap Total Dana BLT Capai Rp 30 T, Hasil Efisiensi Anggaran

Taufiq Syarifudin - detikNews
Minggu, 19 Okt 2025 20:53 WIB
Foto: Seskab Teddy Indra Wijaya (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan program Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) akan disalurkan besok. BLTS akan disalurkan kepada 35,04 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berada di desil 1-4 Data Tunggial Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

"Jadi dalam 3 bulan ini, Oktober, November, Desember, akan ada tambahan bantuan langsung tunai. Jadi intinya adalah, 3 bulan itu mereka berhak masing-masing sebulan mendapat Rp 300.000. Nanti mulai hari Senin (20/10), Minggu depan dapat diambil, berarti sekali ambil langsung dapat Rp 900.000," kata Teddy saat berkunjung ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) 33 Tangerang Selatan, Minggu (19/10/2025).

Dia menuturkan, masyarakat dapat mengambil penyaluran bantuan itu melalui bank-bank Himbara dan PT Pos Indonesia. Dia mengaku sudah mengecek persiapan pencairan BLTS.

"Sudah ditelepon langsung oleh Pak Mensos, bank-bank Himbara-nya, kemudian kantor Pos juga, jadi sudah dapat dipastikan hari Senin, dan hari-hari selanjutnya itu uangnya, BLT-nya sudah dapat langsung diterima, dan tentunya sesuai yang diharapkan oleh Bapak Presiden," ungkapnya.

Dia menerangkan, BLTS itu adalah hasil efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pada awal tahun ini. Jumlahnya BLTS mencapai Rp 30 triliun.

"Yang 3 bulan itu adalah hasil dari efisiensi anggaran yang pemerintah laksanakan di awal tahun ini, jadi totalnya tadi untuk 35,4 juta keluarga penerima manfaat Rp 30 triliun rupiah.

Teddy menambahkan, salah satu tujuan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah Prabowo ialah agar mengalihkan anggaran tersebut dalam bentuk bantuan sosial ke masyarakat yang membutuhkan.

"Dan inilah kenapa kita melakukan efisiensi. Jadi apa yang belum perlu, apa yang belum tercapai, kita alihkan ke sini dan ini hasilnya. Dan dalam minggu depan ini dapat dirasakan oleh 35 juta keluarga, yang artinya itu mencakup 140 juta orang," tutur Teddy.




(ygs/ygs)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork