Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons soal masih adanya sejumlah proyek galian menjelang akhir tahun. Pramono mengakui hal itu dikarenakan pemanfaatan APBD yang kerap dilakukan di ujung tahun.
"Memang perencanaannya sudah cukup lama, termasuk yang disebut dengan cable trap yang di Fatmawati yang sekarang lagi mendapatkan sorotan publik. Itu bukan sesuatu yang baru," kata Pramono kepada wartawan di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10/2025).
"Bahwa kemudian, ya saya juga harus mengatakan apa adanya, memang pola pemanfaatan keuangan kita, APBD (anggaran pendapatan dan belanja daerah) kita itu masih sering kali di ujung, itu kayak ngejar setoran," lanjut dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Pramono telah menyusun strategi agar pola tersebut tak terulang. Strategi itu akan diimplementasikan pada pemanfaatan APBD 2026.
"Tetapi di Balai Kota sendiri saya sudah menyampaikan dari awal bahwa nanti untuk APBD di tahun 2026. Dari awal kalau perlu bahkan sebelumnya sudah dilakukan lelang," jelas Pramono.
Dia menyampaikan, pola itu pernah dilakukannya saat masih menjabat di pemerintah pusat. Pramono memastikan, ke depannya, proyek yang digarap Pemprov DKI tak akan mepet pada akhir tahun.
"Dulu pernah kami lakukan ketika pemerintah pusat. Menterinya pada waktu itu Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono). Maka dengan pola yang sama, saya akan dorong supaya nggak semuanya kejar-kejaran di akhir tahun," ucapnya.
Adapun proyek di Jakarta yang masih berjalan antara lain di Jalan Arjuna Selatan, Jakarta Barat, (Jakbar). Pengendara yang ingin melintas di Jl Arjuna Selatan dialihkan melalui Jl Relasi. Diperkirakan proyek galian tersebut berlangsung hingga Desember.
Proyek lainnya di Simpang Jalan Fatmawati-Jalan Kartini Raya, Jakarta Selatan, tepatnya di belokan arah Stasiun MRT Fatmawati. Penutupan akses di titik tersebut karena adanya pembangunan speed table.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Heru Suwondo menjelaskan pembangunan speed table ini memiliki dua tujuan utama. Pertama, menurunkan kecepatan kendaraan (traffic calming) di area belokan simpang. Kedua, meningkatkan keamanan serta kenyamanan pejalan kaki saat menyeberang karena elevasi speed table dibuat setara dengan trotoar.
Pekerjaan dilakukan pada 8-12 Oktober 2025, dan arus lalu lintas di lokasi tersebut mulai dibuka kembali pada hari ini, 13 Oktober 2025. Heru menyampaikan pembangunan speed table dilakukan di empat titik simpang Jalan Fatmawati. Dua di antaranya telah selesai, termasuk yang berada di simpang Jalan Kartini Raya.
Satu titik di simpang Jl Fatmawati Raya-Jl TB Simatupang (arah Cilandak Town Square). Kemudian di simpang Jalan Kartini-Jalan Fatmawati Raya arah utara (H Nawi). Titik terakhir di simpang Jalan TB Simatupang-Jalan Fatmawati (belokan arah RS Fatmawati).
Simak juga Video 'Pramono Sambangi KPK Konsultasi Rencana Bongkar Monorel Mangkrak':