Gubernur Jakarta Pramono Anung mengakui jumlah ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Ibu Kota belum memenuhi kebutuhan warga. Ia pun akan mengoptimalkan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) dalam skala kecil di berbagai titik permukiman.
Pramono menyebut keterbatasan lahan menjadi salah satu tantangan utama pembangunan RPTRA berukuran besar. Karena itu, pihaknya akan berfokus pada taman lingkungan berukuran sedang hingga kecil.
"Jadi RPTRA di Jakarta ini memang kurang, tetapi sudah ada peningkatan walaupun sedikit. Ketika awal di pemerintahan saya 5,7-an persen, sekarang mungkin 6 koma lebih (persen)," kata Pramono di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saya sekarang memang membangun taman-taman yang kecil seperti minggu lalu yang saya resmikan di Taman Bugar beberapa minggu lalu. Dan ini akan kami lakukan, termasuk di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan," lanjutnya.
Menurutnya, taman kota tak harus luas untuk memberikan manfaat. Ruang terbuka hijau dengan luasan 3.000 hingga 5.000 meter persegi tetap bisa menjadi area bermain, interaksi sosial, dan ruang publik yang fungsional bagi masyarakat.
"Sekarang ini taman-taman tidak perlu harus selalu terlalu luas. Katakanlah hanya 3.000 atau 5.000 meter, tetapi yang penting adalah manfaatnya menjadi ruang terbuka hijau dan tempat bermain anak-anak Jakarta," ungkapnya.
Dengan perluasan ruang terbuka di beberapa wilayah Jakarta, ia berharap hal itu bisa mempercepat pemenuhan kebutuhan RTH sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan permukiman.
Tonton juga video "Pedagang Pasar Barito Tolak Direlokasi, Pramono Bilang Begini" di sini:
(bel/eva)