Antisipasi Karhutla, Kemenhut-BMKG Bakal Modifikasi Cuaca Dini di Riau

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 13 Okt 2025 13:43 WIB
Kementerian Kehutanan dan BMKG akan memodifikasi cuaca di Riau untuk mencegah karhutla. (Kurniawan F/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bersama BMKG dan BNPB menggelar rapat membahas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Dari rapat ini, dihasilkan bahwa pemerintah akan melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) dini di wilayah Riau.

Menhut Raja Juli Antoni menjelaskan, OMC dini ini dilakukan setelah BMKG melihat bahwa di wilayah Riau akan memasuki musim kemarau awal yang diprediksi terjadi pada Februari 2026. Hal ini dilakukan agar tinggi muka air pada lahan gambut di wilayah tersebut tetap terjaga untuk mencegah kekeringan lahan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan.

"Tadi sudah di-briefing oleh Ibu BMKG, terutama di Riau nanti, misalkan bulan Februari sudah mulai kering, tahun depan itu operasi modifikasi cuacanya harus mulai, ketika masih musim hujan, sehingga tinggi muka air, di tanah ya, tinggi terutama di gambut, dapat kita antisipasi, sebelum kekeringan dan kebakaran itu terjadi," kata Raja Juli kepada wartawan di kantor Kemenhut, Jakarta Pusat, Senin (13/10/2025).

Raja Juli menyampaikan, khusus wilayah Riau, memiliki dua kali musim kemarau. Dia mengatakan kemarau awal ini terjadi pada saat sebagian wilayah masih mengalami musim hujan sehingga diharapkan OMC bisa menyeimbangkan tinggi muka air di wilayah gambut yang berpotensi terbakar.

"Kalau ini bisa dilakukan secara lebih dini, itulah saya kira kenapa angka ini selalu bisa turun. Karena memang tadi, kita percaya ilmu pengetahuan dan dieksekusi dengan baik oleh BNPB dan kawan-kawan di lapangan," ujar Raja Juli.

"Tanpa menafikan fungsi dari TNI-Polri di lapangan, teman-teman BNPB di lapangan, teman-teman Manggala Agni, masyarakat peduli api, penting sekali, termasuk waterbombing pada hari H saat terbakar, tapi hal yang bersifat antisipatif itu yang memang harus kita lakukan lebih dahulu," lanjutnya.

Sementara Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyampaikan, selain antisipasi kemarau dini di Riau, pelaksanaan OMC ini akan dilakukan mulai Desember. Dia juga mengatakan Indonesia harus bersiaga dengan potensi bencana hidrometeorologi.

"Kami mohon untuk lebih mulai siaga untuk bencana hidrometeorologi basah ini, terutama ini masuk bulan November, biasanya di Sumatera Utara atau di beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur," terang Dwikorita.

"Itu potensi banjir bandang yang sering menimbulkan korban jiwa sampai ratusan orang menjadi korban. Sehingga ini perlu kesiapsiagaan berikutnya setelah karhutla sudah dikoordinasikan oleh saat ini," imbuhnya.

Simak juga Video Menhut Ungkap Karhutla Turun, Tapi Riau & Kalsel Diminta Hati-hati




(azh/azh)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork