6 Fakta Terapis Spa Perempuan di Bawah Umur Tewas di Jaksel

6 Fakta Terapis Spa Perempuan di Bawah Umur Tewas di Jaksel

Tim detikcom - detikNews
Senin, 13 Okt 2025 07:46 WIB
Lahan kosong TKP penemuan mayat terapis wanita di Jaksel (Taufiq/detikcom)
Foto: Lahan kosong TKP penemuan mayat terapis wanita di Jaksel (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Teka-teki kematian terapis spa berinisial RTA yang jasadnya ditemukan di lahan kosong Kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, masih menimbulkan tanda tanya. Hingga kini, penyelidikan terkait penyebab kematian terapis berusia 14 tahun ini masih diusut oleh polisi.

Jasad RTA sendiri ditemukan pada Kamis (2/10/2025) pukul 05.00 WIB. Polisi mengatakan ada saksi yang mendengar teriakan wanita sebelum korban ditemukan.

"Bahwa saksi mendapatkan informasi dari salah satu penghuni ruko Pejaten Office Park yang mendengar suara perempuan berteriak," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Kamis (2/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan saksi sempat berupaya mencari sumber suara itu. Saksi, menurut dia, juga mencoba mencari ke mes salah satu spa di Jaksel karena mendapatkan informasi perempuan yang menginap di mes tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kemudian Saksi menghubungi koordinator mes terapis. Saksi menyampaikan bahwa ada seorang terapis perempuan spa yang tidak berada di dalam mes," ujarnya.

Dirangkum detikcom, berikut sejumlah temuan dari kasus terapis spa yang ditemukan tewas di Jaksel:

1. Korban Terekam CCTV

Polisi mengungkap momen kegiatan terapis wanita salah satu spa di Jakarta Selatan (Jaksel) berinisial RTA (14) sebelum ditemukan tewas di lahan kosong daerah Pejaten, Pasar Minggu. Korban sempat tertangkap kamera sedang mondar-mandir ke kamar mandi mes spa.

"Tapi CCTV dia berusaha untuk menghindari CCTV, bolak-balik kamar mandi, ada," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Korban, kata Ardian, terlihat celingukan menghindari pantauan rekaman CCTV. Dia mengatakan tidak ada orang lain yang tertangkap kamera CCTV saat momen tersebut.

"Menghindari masalah pantauan CCTV. Karena pada sebelum kejadian ada (penemuan mayat), dia bolak-balik kamar mandi sendirian. Pas di kamar mandi, dia ada ngeliat ke CCTV ke arah CCTV. Berarti kan dia bagaimana berusaha menghindari CCTV itu, berarti kan memang inisiatif," kata dia.

2. Kakak Lapor Dugaan Eksploitasi

RTA diketahui masih berusia 14 tahun saat bekerja di tempat spa tersebut. Adapun kakak RTA, berinisial F, belum lama ini melaporkan dugaan eksploitasi anak saat sang adik bekerja di sana.

"Belum satu tahun (kerja) kayaknya," kata F.

F mengatakan adiknya memutuskan bekerja karena ingin hidup mandiri. Namun, dia tak menyangka adiknya bisa bekerja jauh dari kampung halamannya di Jawa Barat, bahkan pernah ke Bali.

"Kita sebelumnya nggak tahu kalau sampai kerja jauh, saya kira masih di wilayah Indramayu," sambungnya.

3. Curhat Korban Sebelum Tewas

Kakak korban, berinisial F, mengungkapkan adiknya itu sempat curhat ingin keluar dari spa tempatnya bekerja di Jaksel. Curhatan itu diterima kakaknya sekitar 5 hari sebelum adiknya ditemukan tewas.

"Intinya kalau mau keluar dari kerjaan spa harus bayar denda Rp 50 juta," kata F saat dihubungi wartawan, Rabu (8/10).

Selain itu, F menyampaikan bahwa adiknya hanya digaji Rp 1 juta per bulan. Hal ini salah satunya membuat adiknya tidak betah dan ingin keluar dari pekerjaannya itu.

"Pengakuan korban (adik) kayak gitu (digaji Rp 1 juta)," ucapnya.

4. Manajer Spa Dipanggil

Polisi menjadwalkan pemeriksaan terhadap pihak spa di Jakarta Selatan (Jaksel) terkait kematian terapis berinisial RTA (14), yang ditemukan tewas di lahan kosong daerah Pejaten, Pasar Minggu. Pihak yang diklarifikasi adalah yang melakukan rekrutmen terapis.

"Manajer sudah dipanggil. Kita panggil yang rekrutmennya dulu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo kepada wartawan, Jumat (10/10).

Ardian mengatakan pemeriksaan seharusnya digelar pada Kamis (9/10). Namun pihak spa tidak hadir dan meminta pemeriksaan dijadwalkan ulang pekan depan.

"Harusnya kemarin Kamis (diperiksa). Minta mundur minggu depan. (Yang akan diperiksa) yang rekrutmen, bagaimana proses rekrutmen para terapis ini," ujarnya.

5. KPAI Dalami Dugaan Eksploitasi

Komisioner KPAI, Ai Maryati Solihah, mengatakan pihaknya bakal berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mendalami dugaan eksploitasi terapis wanita berinisial RTA (14) yang ditemukan tewas di lahan kosong daerah Pejaten, Jakarta Selatan (Jaksel). Ia menduga ada indikasi pelanggaran hak anak di sana.

"Nah tentu kami atensi dengan serius ya bahwa ruang bekerja masih dipenuhi dengan situasi yang melanggar hak anak ya, termasuk saya kira di sini jelas pelanggaran terhadap Undang-Undang Ketenagakerjaan ya, di mana ada norma anak itu, norma ketenagakerjaan yang itu sudah melarang dunia usaha mempekerjakan anak gitu ya," kata Ai Maryati saat dihubungi, Sabtu (11/10/2025).

KPAI akan berkoordinasi dengan Polres Metro Jakarta Selatan. KPAI juga terbuka jika dari pihak keluarga korban ingin membuat laporan pengaduan.

"Beberapa informasi awal kan adanya ganti kerugian kalau misalnya anak ini minta keluar ya kisarannya itu sampai Rp 50 sampai Rp 200 juta kalau tidak salah. Nah itu KPAI juga sedang akan minta klarifikasi nanti kepada yang memiliki dunia usaha di bidang spa itu," sambungnya.

Ai Maryati meminta adanya kejelasan apakah benar terapis wanita ini ditemukan dalam kondisi sedang hamil. Menurutnya hal tersebut harus segera diungkap fakta sebenarnya.

"Info terbaru anak dalam keadaan hamil, sangat perlu diklarifikasi oleh pihak RS dan kepolisian. Saya dapat info dari para pegiat anak lainnya yang sering mengadvokasi anak yang dilacurkan," ungkap Ai Maryati.

6. Polisi Pastikan RTA Tak Hamil

Polisi masih menyelidiki kasus kematian terapis wanita berinisial RTA (14), yang ditemukan tergeletak di lahan kosong daerah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi memastikan korban tidak dalam kondisi hamil.

"Saat kita dampingi proses autopsi, dokter menjelaskan korban tidak dalam keadaan hamil dan tidak pernah hamil juga," kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan AKP Citra Ayu saat dihubungi wartawan, Minggu (12/10/2025).

Citra mengatakan hingga kini pihaknya masih menunggu hasil autopsi kedokteran untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Untuk pastinya kami masih menunggu hasil autopsi dari rumah sakit," ujarnya.

Saksikan Live DetikSore:

Lihat juga Video: Terapis Pijat di Medan Ditemukan Tewas Tanpa Busana

Halaman 2 dari 7
(dwr/dwr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads