Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, menyerahkan bantuan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) kepada keluarga berisiko stunting, di Kelurahan Pandu, Kota Manado, Jumat (10/10). Bantuan diberikan kepada keluarga risiko stunting dengan anak bernama Alfaiz Tengi, usia 11 bulan, yang membutuhkan tambahan gizi untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Bantuan GENTING berupa makanan bergizi dan berprotein senilai Rp 105.000 setiap minggu selama enam bulan, serta bantuan non-nutrisi berupa perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Termasuk pembangunan jamban sehat dan perbaikan rumah senilai Rp 30 juta. Dalam kesempatan tersebut, Wihaji menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang turut berkontribusi dalam gerakan GENTING.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Melalui kegiatan GENTING, kita membantu anak bangsa. Anak stunting juga anak bangsa. Kita beruntung bisa tumbuh sehat, maka mari saling membantu mereka melalui gerakan ini," ujar Wihaji dalam keterangannya, Sabtu (11/10/2025).
Ia menegaskan bahwa semangat GENTING menunjukkan kekuatan kolaborasi dan kepedulian masyarakat untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia, bahkan tanpa menggunakan dana APBN.
Sebelum menuju Kota Manado, Wihaji lebih dulu melakukan kunjungan ke Desa Wusa, Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara, untuk menyerahkan bantuan kepada keluarga risiko stunting dengan anak bernama Yitro G. Kapugu, usia 1 tahun 8 bulan.
Sama seperti di Kota Manado, keluarga ini juga memperoleh bantuan gizi (nutrisi) dan bantuan non-nutrisi berupa perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) melalui gerakan GENTING. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu memperbaiki kondisi gizi anak serta meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal keluarga penerima.
Adapun gerakan GENTING merupakan inisiatif bersama dari berbagai pihak yang peduli terhadap upaya percepatan penurunan stunting dan pembentukan generasi bangsa yang sehat. Gerakan ini bukan hanya perwujudan dari program pemerintah, melainkan bentuk nyata kepedulian masyarakat, lembaga sosial, dan dunia usaha terhadap masa depan anak-anak Indonesia.
Bantuan nutrisi merupakan dukungan dari Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dan Rumah Zakat. Sedangkan bantuan non-nutrisi juga dari Rumah Zakat. Kunjungan ini menjadi bukti nyata sinergi dan kepedulian semua pihak dalam mendukung upaya penurunan stunting dan mewujudkan keluarga sehat di Sulawesi Utara.
(anl/ega)