Ditemukan Melintas Dekat Mars, Apa Itu Komet Antar Bintang 3I/ATLAS?

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 17:59 WIB
Teleskop NASA Hubble menangkap gambar komet antarbintang 3I/ATLAS ini pada 21 Juli 2025, ketika komet tersebut berjarak 277 juta mil dari Bumi. | Foto: NASA,ESA, David Jewitt (UCLA)
Jakarta -

Fenomena langit kembali menarik perhatian para astronom dunia. Baru-baru ini, Badan Antariksa Amerika Serikat alias NASA melaporkan kemunculan interstellar comet atau komet antarbintang 3I/ATLAS yang sedang melintas di dekat orbit Mars.

Penemuan ini menjadi momen langka karena 3I/ATLAS termasuk dalam kategori benda langit yang berasal dari luar tata surya. Lantas, seperti apa sebenarnya komet interstellar 3I/ATLAS dan apa yang membuatnya menarik bagi ilmuwan?

Asal Usul dan Penemuan Komet 3I/ATLAS

Menurut keterangan resmi NASA Science, komet 3I/ATLAS pertama kali ditemukan oleh sistem pengamatan Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS) pada tahun 2019. Sistem tersebut dirancang untuk mendeteksi benda langit yang bergerak mendekati Bumi.

Penamaan "3I/ATLAS" memiliki arti khusus. Angka "3" menandakan bahwa ini adalah objek antarbintang ketiga yang pernah diamati manusia, setelah ʻOumuamua (1I/2017 U1) dan 2I/Borisov (2019). Huruf "I" merujuk pada kata interstellar, sementara "ATLAS" berasal dari nama teleskop yang menemukannya di Hawaii.

Komet ini disebut antarbintang karena tidak terikat oleh gravitasi Matahari. Berdasarkan perhitungan orbit NASA, lintasan 3I/ATLAS berbentuk hiperbolik, menunjukkan bahwa objek ini datang dari luar tata surya dan akan meninggalkan sistem kita setelah melintas.

Pengamatan Terbaru: Melintas Dekat Mars

NASA Science melaporkan pengamatan terbaru menunjukkan komet 3I/ATLAS sempat melintasi wilayah dekat orbit Mars. Meski disebut "melintas dekat", jaraknya tetap sangat jauh dari Bumi dan tidak menimbulkan potensi bahaya.

NASA menjelaskan bahwa komet 3I/ATLAS memiliki kecepatan luar biasa, mencapai sekitar 60 kilometer per detik. Saat mendekati Matahari, permukaannya melepaskan gas dan debu sehingga membentuk ekor bercahaya khas komet. Fenomena ini berhasil diabadikan oleh Hubble Space Telescope, yang menunjukkan pancaran biru keputihan di sekitar inti komet.

Komet 3I/ATLAS kini menjadi obyek penelitian penting karena menjadi contoh nyata material dari luar sistem tata surya yang bisa diamati langsung. Pengamatan terhadapnya membantu ilmuwan memahami perbedaan karakter antara komet lokal dan komet antarbintang.

Ciri Khas dan Keunikan Komet Antarbintang

Mengutip penjelasan NASA Science, komet antarbintang seperti 3I/ATLAS berbeda dari komet biasa karena terbentuk di lingkungan bintang lain. Komposisi kimia, ukuran, dan bentuk orbitnya menjadi petunjuk berharga tentang bagaimana sistem planet terbentuk di luar tata surya.

Tidak seperti komet lokal yang berputar mengelilingi Matahari dalam jalur tertutup, lintasan 3I/ATLAS bersifat terbuka dan tidak akan kembali. Artinya, komet ini hanya melintas sekali sebelum melanjutkan perjalanan ke ruang antarbintang.

NASA menilai, keberadaan komet antarbintang adalah "pesan alami" dari sistem bintang lain, membawa informasi tentang material awal pembentuk planet dan kemungkinan keberadaan unsur organik di luar Bumi.

Menurut NASA, setiap penemuan benda antarbintang adalah kesempatan unik untuk meneliti bagaimana materi dari luar sistem Matahari berinteraksi dengan lingkungan tata surya kita. Data dari pengamatan 3I/ATLAS diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai evolusi planet dan pembentukan komet di berbagai sistem bintang.

Penemuan ini sekaligus menegaskan bahwa tata surya kita bukan satu-satunya tempat di mana komet terbentuk. Di luar sana, miliaran bintang lainnya mungkin juga memiliki "tamu antarbintang" yang sedang mengembara di ruang kosmik tanpa batas.




(wia/idn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork