Sejarah Nobel Prize: Dari Wasiat Alfred Nobel hingga Tradisi Dunia

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Sabtu, 11 Okt 2025 18:18 WIB
Ilustrasi Nobel (Foto: Getty Images/iStockphoto/rrodrickbeiler)
Jakarta -

Penghargaan Nobel 2025 kembali digelar. The Nobel Foundation telah mengumumkan deretan penerima dari berbagai bidang, mulai dari sains, sastra, hingga perdamaian. Setiap tahun, ajang ini menjadi sorotan dunia karena dianggap sebagai bentuk penghormatan tertinggi bagi karya yang memberi manfaat bagi umat manusia.

Di balik kemegahannya, Nobel Prize berakar dari satu wasiat yang mengubah sejarah. Alfred Nobel, penemu dinamit asal Swedia, mewariskan hartanya untuk memberi penghargaan bagi mereka yang membawa kemajuan bagi dunia. Dari gagasan itulah lahir tradisi penghargaan yang terus berlanjut hingga kini.

Berawal dari Wasiat Alfred Nobel

Merujuk situs resmi The Nobel Prize, Alfred Nobel menulis wasiatnya pada 27 November 1895. Ia meminta sebagian besar kekayaannya digunakan untuk membentuk dana abadi yang hasilnya diberikan setiap tahun kepada orang-orang yang berjasa bagi kemanusiaan.

Nobel wafat pada 1896, dan meski wasiatnya sempat menuai kontroversi, akhirnya disahkan pada 1897. Setahun kemudian, terbentuklah The Nobel Foundation sebagai pengelola dana sekaligus pelaksana keinginannya.

Lahirnya The Nobel Foundation

Menurut The Nobel Prize Organisation, The Nobel Foundation berdiri pada 29 Juni 1900 sebagai lembaga independen yang mengatur seluruh proses penghargaan, mulai dari administrasi hingga penilaian.

Lembaga ini bekerja sama dengan beberapa institusi pemberi penghargaan, seperti The Royal Swedish Academy of Sciences untuk Fisika dan Kimia, The Karolinska Institutet untuk Kedokteran, The Swedish Academy untuk Sastra, serta The Norwegian Nobel Committee untuk Perdamaian.




(wia/jbr)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork