Kakorlantas Diapresiasi 'Tot Tot Wuk Wuk' Menghilang, Bangun Budaya Tertib di Jalan

Kakorlantas Diapresiasi 'Tot Tot Wuk Wuk' Menghilang, Bangun Budaya Tertib di Jalan

Herianto Batubara - detikNews
Jumat, 10 Okt 2025 18:07 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Al Washliyah (PW GPA) Provinsi DKI Jakarta Dedi Siregar menyampaikan apresiasi tinggi kepada Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho atas kebijakan progresif dan tegas dalam menghapus budaya 'Tot Tot Wuk Wuk'. Sirene dan strobo kendaraan yang bukan prioritas sudah tidak terdengar dan tidak terlihat lagi di jalan raya.

"Kami menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada Kakorlantas Polri atas keberhasilan menerapkan kebijakan progresif yang menekan, bahkan nyaris menghapus, budaya 'Tot Tot Wuk Wuk' di jalanan Indonesia," kata Dedi dalam rilisnya, Jumat (10/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedi mengatakan istilah 'Tot Tot Wuk Wuk' yang selama ini merepresentasikan perilaku pengendara yang sembarangan membunyikan klakson, berkendara ugal-ugalan, dan menunjukkan arogansi di ruang publik, kini mulai menghilang dari jalan-jalan besar maupun kecil. Bukan hanya karena penindakan, tetapi juga karena adanya perubahan kesadaran bersama yang didorong oleh edukasi dan penegakan hukum yang konsisten.

Kebijakan Kakorlantas Polri ini, menurutnya, bukan sekadar soal lalu lintas, tapi juga mencerminkan upaya serius Polri, khususnya Korlantas, dalam membangun budaya tertib, santun, dan saling menghormati di ruang publik.

ADVERTISEMENT

"Dengan mengedepankan pendekatan persuasif dan teknologi pemantauan modern, Kakorlantas berhasil membawa perubahan nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat," ucapnya.

Menurut dia, tak sedikit warga yang menyebut kini perjalanan terasa lebih tenang. Tidak lagi terganggu oleh suara klakson yang tak pada tempatnya atau pengendara yang merasa jalanan milik sendiri. Langkah ini patut dijadikan contoh bahwa kebijakan yang tegas, berpihak pada kepentingan umum, dan dijalankan dengan hati, akan mendapat dukungan luas dari publik.

"Dua pekan setelah Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho menyampaikan larangan pengawalan menggunakan sirene di jalan raya. Kini bunyi-bunyi sirene bersuara tot-tot wuk-wuk itu menghilang dari peredaran jalan, Kami angkat topi untuk Kakorlantas. untuk setiap langkah kecil yang membawa perubahan besar," ujarnya.

"Kami mengapresiasi Stategi Kakorlantas melakukan pendekatan edukatif, penegakan hukum yang konsisten, dan penggunaan teknologi pemantauan lalu lintas yang semakin canggih, kami yakin dengan kebijalan dan strategi Kakorlantas Indonesia akan menuju peradaban lalu lintas yang lebih tertib dan beretika," sambung Dedi.

Dia lantas mengajak seluruh lapisan masyarakat, komunitas otomotif, pengemudi ojek daring, serta pelaku transportasi publik untuk mendukung penuh inisiatif ini. Menurutnya, perubahan harus dimulai dari kesadaran bersama, bahwa jalan raya adalah ruang publik yang wajib dijaga kenyamanannya untuk semua.

"Sekali lagi, kami mengapresiasi langkah Kakorlantas sebagai bentuk nyata transformasi pelayanan Polri yang makin humanis dan modern," ujarnya.

Lihat juga Video 'Polisi Pastikan Pengemudi Viral Pakai Rotator Bukan Anggota Densus':

(hri/zap)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads