Konferensi Musik Indonesia, Fadli Zon: Pastikan Musik Penggerak Ekonomi

Inkana Izatifiqa R. Putri - detikNews
Kamis, 09 Okt 2025 08:43 WIB
Foto: dok. Kemenbud
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan menggelar Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 bertajuk 'Satu Nada Dasar'. Acara ini berlangsung selama empat hai mulai tanggal 8 hingga 11 Oktober 2025 di The Sultan Hotel & Residence, Jakarta.

Sebanyak 700 peserta yang terdiri dari musisi, pencipta lagu, promotor, label rekaman, hingga regulator akan berpartisipasi pada acara ini. Mereka akan berdialog dan membangun ekosistem musik sebagai engine of growth yang berkontribusi bagi ekonomi, budaya yang berdaya, dan diplomasi yang bermakna.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menegaskan upaya bersama untuk memetakan arah jangka panjang ekosistem musik Tanah Air sebagai wadah sinergi dan perumusan masa depan.

"Musik Indonesia hari ini tidak bisa dipandang sebelah mata, Indonesia memiliki potensi besar," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).

Fadli mengungkapkan dalam masa pembangunan, musik hadir sebagai kekuatan pemersatu, pendidikan, bahkan penggerak ekonomi.

"Tahun 2025 ini, pendapatan dari pasar musik digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 231,64 juta, dan akan tumbuh dengan laju rata-rata 3,57% per tahun hingga 2030, menembus USD 276 juta," jelasnya.

Pada kesempatan ini, Fadli juga menyampaikan pertumbuhan industri musik yang dibangun oleh semangat para pelaku kreatif yang membangun ekosistem dari bawah.

"Musik Indonesia makin hidup di ruang digital, namun denyut nadi industrinya tetap berdetak di panggung-panggung nyata, di tangan para pekerja musik yang mencipta dan menampilkan karya dengan sepenuh hati," sebutnya.

Lebih lanjut, Fadli menegaskan penyelenggaraan KMI 2025 diarahkan untuk memastikan musik berperan sebagai infrastruktur kebudayaan yang kokoh sekaligus penggerak ekonomi berkelanjutan. Acara ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi, memperkuat diplomasi budaya, hingga kesejahteraan para musisi.

"Melalui KMI 2025, kita ingin memastikan bahwa musik mampu menjadi salah satu infrastruktur kebudayaan yang kokoh dan penggerak ekonomi berkelanjutan, terbangunnya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga agar kebijakan musik berpihak pada pelaku, terciptanya diplomasi budaya Indonesia yang berhasil melalui musik baik dari jalur lokal ke panggung global sebagaimana yang Kementerian Kebudayaan kini upayakan melalui Manajemen Talenta Nasional Bidang Seni Budaya, serta tentunya kesejahteraan musisi dan pekerja musik menjadi prioritas nyata," ujarnya.

Fadli pun mengajak seluruh pemangku kepentingan musik Tanah Air untuk terus memperkuat komitmen, memperluas kerja sama, dan memastikan musik Indonesia terus hidup.

"Melalui Satu Nada Dasar, mari kita terus memperkuat komitmen, memperluas kerja sama, dan memastikan bahwa musik Indonesia terus hidup di panggung nasional, di ruang digital, dan di hati masyarakat dunia. Semoga dari forum ini menjadi langkah kita bersama dalam membawa kemajuan nyata bagi ekosistem musik dan kebudayaan Indonesia," paparnya.

Adapun upaya Kementerian Kebudayaan dalam pemajuan kebudayaan melalui ekosistem musik berkelanjutan sejalan dengan arah Asta Cita. Melalui penguatan kebijakan dan kolaborasi lintas sektor, Kementerian Kebudayaan berupaya membangun ekosistem yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga berakar pada nilai-nilai budaya bangsa.

Sementara itu, Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo mengapresiasi seluruh komunitas, musisi tradisi, pemangku kepentingan kementerian dan lembaga, dan para pendukung lainnya yang telah mewujudkan narasi Satu Nada Dasar menjadi aksi nyata.

"Kita akan bersama-sama menentukan arah ekosistem musik. Seperti halnya Presiden Prabowo Subianto dan Bapak Menteri Kebudayaan yang selalu mengatakan bahwa dalam membangun bangsa negara ini kita harus merangkul semua, siap berdialog dengan semua orang, dengan semangat kesatuan demi Indonesia, demi merah putih," jelasnya.

Bagi Giring, momentum KMI 2025 mengingatkannya atas kiprah Glenn Fredly yang telah mempelopori upaya nongkrong bareng musisi ini.

"Di tahun 2018, Bung Glenn melakukan hal yang sangat bersejarah, membawa semua ekosistem musik ke Ambon, kita berdiskusi banyak, bermusik dengan cinta dan jiwa," urainya.

Senada, Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad turut mendorong upaya meneruskan perjuangan Bung Glenn.

"Musik adalah suara hati rakyat, musik bisa kita ekspresikan, bisa kita perjuangan. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah meneruskan perjuangan Bung Glenn," katanya.

Dalam sekapur sirih yang merefleksikan apresiasi tinggi kepada Bung Glenn, Giring dan Raffi pun sepakat musik tak hanya berbicara tentang lagu yang menjadi kenangan, tetapi legacy yang menyatukan. Lagu-lagu ikonik karya Glenn pun turut dilantunkan sebagai bentuk apresiasi oleh The Bakucakar bersama Barry Likumahuwa dan Mutia Ayu.

Sekilas Rangkaian Pembukaan KMI 2025

KMI 2025 dibuka secara simbolis oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon; Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo; Wakil Menteri Pariwisata, Ni Luh Puspa; Utusan Khusus Presiden RI Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad; Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Himmatul Aliyah.

Kemudian, Anggota DPR RI, Kawendra Lukistian; Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Kepala Badan Intelijen dan Keamanan POLRI, Komjen. Pol. Yuda Gustawan; dan perwakilan Telkomsel. Mereka serempak membunyikan alat musik daerah di antaranya tifa dari Maluku, rebana, serta angklung.

KMI 2025 menjadi pelengkap spirit Konferensi Musik Indonesia di Ambon tahun 2018 serta Bandung di tahun 2019. Perhelatan ini juga membawa semangat atas perjuangan Glenn Fredly, yang telah memantik upaya penguatan ekosistem musik Indonesia.

Pembukaan KMI turut dihadiri oleh sejumlah pimpinan perwakilan kementerian dan lembaga di antaranya Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Komunikasi dan Digital, serta Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Wali Kota Ambon, Direktur Program Jakarta Music Con, Managing Director YouTube, Managing Director Spotify, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku. Hadir pula sejumlah pimpinan organisasi dan ketua umum asosiasi musik Indonesia: PHRI, AKSI, WALHI, PAPPRI, ASKOMIK, sejumlah pimpinan perguruan tinggi seni, para musisi, seniman, serta perwakilan komunitas pegiat budaya.

Hadir mendampingi Menbud dan Wamenbud, Direktur Jenderal Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; Staf Khusus Menteri Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual, B.R.A. Putri Woelan Sari Dewi, beserta jajaran Kementerian Kebudayaan.

Tonton juga Video: Kemenbud Rilis Vinyl 8 Versi Lagu Indonesia Raya di Hari Musik Nasional




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork