Tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel) hingga Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendapatkan teror ancaman bom. Pengancaman di tiga sekolah internasional itu memiliki modus yang sama, yakni dikirim dari nomor +234 hingga meminta tebusan berupa kripto.
Dua sekolah di Tangsel yang mendapatkan teror adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro. Sedangkan sekolah internasional di Kelapa Gading yang mendapatkan teror adalah North Jakarta Intercultural School (NJIS).
Dari tangkapan layar pesan yang diterima detikcom, peneror bom tersebut mengirimkan pesannya lewat WhatsApp dari nomor telepon dengan kode +234 atau yang merupakan kode telepon Nigeria.
Isi pesan yang dikirim ke tiga sekolah internasional tersebut juga sama. Pada intinya, si pengirim pesan mengaku memasang bom di sekolah dan meminta tebusan USD 30 ribu via kripto.
"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami," tulisnya dalam pesan singkat ancaman itu, dilansir Antara, Rabu (8/10/2025).
"Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulisnya lagi.
Sementara itu, Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengonfirmasi bahwa pengirim teror berupa ancaman bom ke NJIS Kelapa Gading menggunakan nomor luar negeri.
"WA-nya dari nomor Nigeria," kata Kompol Seto.
Pastikan Tak Ada Bom
Jajaran kepolisian Polres Tangsel dan Polsek Kelapa Gading sama-sama melakukan pengecekan ke lokasi begitu mendapatkan laporan adanya ancaman bom tersebut. Sterilisasi dilakukan secara menyeluruh di tiga sekolah dengan melibatkan tim penjinak bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya dan hasilnya dipastikan nihil bom.
"Melakukan penyisiran, pengamanan, puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," tutur Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Selasa (7/10).
Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengatakan pihaknya juga melakukan hal serupa. Berdasarkan penyelidikan, tidak ditemukan adanya bom di North Jakarta Intercultural School seperti yang disebutkan peneror.
"Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom," kata Seto secara terpisah.
Hasil Pelacakan Polisi
Polsek Kelapa Gading sendiri telah berkoordinasi dengan asosiasi kripto terkait permintaan tebusan dari pelaku teror itu. Hasilnya, wallet address kripto pelaku tidak valid dan tidak ditemukan di bursa kripto Indonesia.
"Hasil koordinasi dan pengecekan kepada Pak Mohammad Naufal Alvira selaku Vice Chairman of Crypto Asset, wallet address yang dimaksud tidak ditemukan atau wallet address tersebut tidak valid. Sehingga hasil tidak ditemukan atau tidak ada pada crypto exchange lokal (yang ada di Indonesia)," jelasnya.
Lihat juga Video Aksi Teror Pecah Kaca di SMPN Palembang Terekam CCTV
(wnv/mea)