6 Fakta Prabowo Cek Langsung Smelter Timah Triliunan Sitaan Jaksa

6 Fakta Prabowo Cek Langsung Smelter Timah Triliunan Sitaan Jaksa

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 07 Okt 2025 07:05 WIB
Penyerahan aset rampasan kasus korupsi timah dari Kejagung kepada Wamenkeu (Eva/detikcom)
Foto: Penyerahan aset rampasan kasus korupsi timah dari Kejagung kepada Wamenkeu (Eva/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengecek smelter hasil sitaan negara dari kasus korupsi yang terletak di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Smelter ini disita dari kasus korupsi pengelolaan timah Rp 300 triliun.

Pantauan detikcom, Prabowo tiba di lokasi, Senin (6/10/2025). Prabowo didampingi Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Menhut Raja Juli Antoni, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Imipas Agus Andrianto, Mendagri Tito Karnavian, Mendikti Brian Yuliarto, Kepala BIN Herindra serta Seretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin hingga Kepala PPATK Ivan Yustiavandana juga hadir dalam peninjauan itu. Prabowo kemudian masuk ke dalam smelter tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Prabowo menyaksikan penyerahan smelter rampasan kasus korupsi dari Kejaksaan Agung kepada Wamenkeu Suahasil Nazar ke PT Timah selaku BUMN yang akan mengelola. Ada enam smelter yang diserahkan kepada PT Timah.

Prabowo tinjau 6 smelter di Babel (Eva/detikcom)Prabowo tinjau 6 smelter di Babel (Eva/detikcom)

Prosesi penyerahan digelar di kawasan smelter PT Tinindo Internusa. Aset rampasan kasus korupsi pengelolaan timah Rp 300 triliun itu awalnya diserahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin ke Wamenkeu Suahasil Nazar.

Suahasil kemudian menyerahkan smelter itu kepada CEO Danantara Rosan Roeslani lalu ke Direktur Utama PT Timah Tbk Restu Widiyantoro. Operasional keenam smelter akan dikelola oleh PT Timah selaku BUMN.

Kasus dugaan korupsi tata kelola timah itu merugikan negara hingga Rp 300 triliun. Kasus itu menjerat puluhan orang sebagai tersangka.

1. 6 Smelter yang Diserahkan ke PT Timah

Para tersangka di antaranya ialah pengusaha Harvey Moeis, Helena Lim, mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, Mantan Direktur PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani dan para pihak lain. Mereka telah dijatuhi vonis dari 4 hingga 20 tahun penjara dan dibebani uang ganti rugi sesuai perbuatan masing-masing.

Berikut daftar enam smelter yang diserahkan ke PT Timah:
1. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Stanindo Inti Perkasa (SIP);
2. Tempat pemurnian biji timah (smelter) CV Venus Inti Perkasa (VIP);
3. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Menara Cipta Mulia (MCM);
4. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Tinindo Internusa (Tinindo);
5. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS);
6. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Refind Bangka Tin (RBT).

Selain 6 smelter itu, aset lain yang diserahkan yakni:
- Alat berat 108 unit
- Peralatan tambang 165 unit
- Logam timah 680.687,60 kg
- Tanah 22 bidang dengan total luas 238.848 meter persegi
- Gedung mes 1 unit
- Total nilai aset Rp 1.451.656.830.000

2. Potensi Besar Kandungan Monasit

Prabowo mengungkap potensi monasit yang ditemukan di kawasan smelter timah ini. Prabowo mengungkap satu smelter bisa menghasilkan 4 ribu ton monasit yang per tonnya bernilai USD 200.000.

Adapun monasit merupakan logam tanah jarang ikutan yang bernilai tinggi, seperti cerium, lanthanum, neodymium, yttrium, dan praseodymium.

"Monasit itu satu ton nilainya bisa ratusan ribu dolar, bisa sampai US$200.000 per ton. Padahal total yang ditemukan puluhan ribu ton, mendekati 4.000 ton monasit. Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, potensi kerugian bisa mencapai Rp300 triliun," kata Prabowo usai peninjauan.

3. Selamatkan Aset Bernilai Ratusan Triliun

Prabowo menyampaikan apresiasi kepada penegak hukum yang telah menyelamatkan aset negara dari praktik tambang ilegal. Ia menekankan penegakan hukum terus dijalankan tanpa pandang bulu.

"Ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, semua pihak yang telah bergerak cepat sehingga aset-aset ini bisa kita selamatkan," katanya.

4. Prabowo Pastikan Pemerintah Serius

Prabowo menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen untuk memberantas penyelundupan hingga penambangan ilegal. Ia memastikan akan menindak segala bentuk pelanggaran hukum di sektor pertambangan demi melindungi kekayaan alam Indonesia.

"Ini bukti bahwa pemerintah serius. Kita sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, illegal mining, dan semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan demi rakyat kita," ujarnya.

5. Kejagung Siap Usut Penyelundupan Logam

Prabowo pun sudah menugaskan Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengoptimalkan pengusutan dugaan penyelundupan logam tanah jarang ke luar negeri. Burhanuddin pun menyatakan pihaknya siap melaksanakan perintah itu.

"Beliau kan menyampaikan terutama untuk tanah jarang, ada beberapa penekanan-penekanan dari Pak Presiden untuk kita lebih mengoptimalkan lagi," kata Burhanuddin.

Dia mengatakan Prabowo selalu menekankan kekayaan alam Indonesia harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Dia mengatakan Prabowo selalu berpegang teguh pada Pasal 33 ayat (3) UUD 1945.

"Karena bagaimanapun juga beliau selalu tekankan Pasal 33 (UUD 1945), ini milik negara, untuk sebaik-baiknya sebanyak-banyak untuk masyarakat," jelasnya.

6. Temuan Logam Tanah

Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna menyebut pihaknya menemukan kandungan logam tanah jarang di enam smelter swasta yang dirampas terkait kasus korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah periode 2015-2022. Dia menduga nilai tanah jarang itu bernilai lebih mahal.

"Ditemukan bahwa tidak hanya sekedar pasir timah semata, ternyata ada kandungan logam pasir jarang yang justru nilainya nilainya lebih besar. Selama ini rupanya ada penyelundupan pasir-pasir itu yang kita tidak ketahui ke luar negeri," ujarnya.

Anang mengatakan pihaknya akan mengusut lebih lanjut temuan tanah jarang di smelter itu. Dia mengatakan seluruh kegiatan ilegal akan diberantas.

"Sedangkan terhadap pihak-pihak lain yang dianggap terlibat dalam proses ilegal pasir timah khususnya ini sedang dalam proses pendalaman. Kita tunggu ke depan, dalam proses penyidikan ke depannya," ujarnya.

Simak juga Video: 5 Smelter Hasil Sitaan Kasus Korupsi Timah Akan Dikelola Negara

Halaman 2 dari 5
(rdp/rdp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads