Prabowo Ungkap Potensi Monasit di Smelter Kasus Timah: USD 200 Ribu Per Ton

Prabowo Ungkap Potensi Monasit di Smelter Kasus Timah: USD 200 Ribu Per Ton

Eva Safitri - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 12:51 WIB
Penyerahan aset rampasan kasus korupsi timah dari Kejagung kepada Wamenkeu (Eva/detikcom)
Penyerahan aset rampasan kasus korupsi timah dari Kejagung kepada Wamenkeu. (Eva/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto mengungkap potensi monasit yang ditemukan di kawasan smelter timah, Bangka Belitung. Prabowo mengungkap satu smelter bisa menghasilkan 4 ribu ton monasit yang per tonnya bernilai USD 200.000.

Adapun monasit merupakan logam tanah jarang ikutan yang bernilai tinggi, seperti cerium, lanthanum, neodymium, yttrium, dan praseodymium. Prabowo mencontohkan smelter PT Tinindo Internusa, salah satu smelter yang ditinjaunya di Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkalpinang.

"Monasit itu satu ton nilainya bisa ratusan ribu dolar, bisa sampai US$200.000 per ton. Padahal total yang ditemukan puluhan ribu ton, mendekati 4.000 ton monasit. Kita bisa bayangkan kerugian negara dari enam perusahaan ini saja, potensi kerugian bisa mencapai Rp300 triliun," kata Prabowo usai peninjauan, Senin (6/10/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo menyampaikan apresiasi kepada penegak hukum yang telah menyelamatkan aset negara dari praktik tambang ilegal. Ia menekankan penegakan hukum terus dijalankan tanpa pandang bulu.

"Ke depan berarti ratusan triliun itu bisa kita selamatkan untuk rakyat kita. Saya sampaikan penghargaan kepada Jaksa Agung, Panglima TNI, Bea Cukai, Bakamla, semua pihak yang telah bergerak cepat sehingga aset-aset ini bisa kita selamatkan," katanya.

ADVERTISEMENT

Prabowo menegaskan pemerintah akan terus berkomitmen untuk memberantas penyelundupan hingga penambangan ilegal. Ia memastikan akan menindak segala bentuk pelanggaran hukum di sektor pertambangan demi melindungi kekayaan alam Indonesia.

"Ini bukti bahwa pemerintah serius. Kita sudah bertekad untuk membasmi penyelundupan, illegal mining, dan semua yang melanggar hukum. Kita tegakkan demi rakyat kita," ujarnya.

Prabowo dalam acara menyaksikan penyerahan smelter rampasan kasus korupsi dari Kejaksaan Agung kepada Wamenkeu ke PT Timah selaku BUMN yang akan mengelola. Ada enam smelter yang diserahkan kepada PT Timah.

Prosesi penyerahan digelar di kawasan smelter PT Tinindo Internusa yang terletak di wilayah Pangkalpinang, Bangka Belitung, Senin (6/10). Aset rampasan kasus korupsi pengelolaan timah Rp 300 triliun itu awalnya diserahkan Jaksa Agung ST Burhanuddin ke Wamenkeu Suahasil Nazar.

Suahasil kemudian menyerahkan smelter itu kepada CEO Danantara Rosan Roeslani lalu ke Direktur Utama PT Timah Tbk Restu Widiyantoro. Operasional keenam smelter akan dikelola oleh PT Timah selaku BUMN.

Kasus dugaan korupsi tata kelola timah itu merugikan negara hingga Rp 300 triliun. Kasus itu menjerat puluhan orang sebagai tersangka.

Mereka di antaranya ialah pengusaha Harvey Moeis, Helena Lim, mantan Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono, Mantan Direktur PT Timah Mochtar Riza Pahlevi Tabrani dan para pihak lain. Mereka telah dijatuhi vonis dari 4 hingga 20 tahun penjara dan dibebani uang ganti rugi sesuai perbuatan masing-masing.

Berikut daftar enam smelter yang diserahkan ke PT Timah:
1. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Stanindo Inti Perkasa (SIP);
2. Tempat pemurnian biji timah (smelter) CV Venus Inti Perkasa (VIP);
3. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Menara Cipta Mulia (MCM);
4. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Tinindo Internusa (Tinindo);
5. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS);
6. Tempat pemurnian biji timah (smelter) PT Refind Bangka Tin (RBT).

Simak juga Video: Prabowo Resmikan Smelter Emas Milik PT Freeport di Gresik

Halaman 2 dari 2
(eva/rfs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads