Jejak Pradana

Menko Zulhas Janji Sampah di RI Jadi Energi dalam 2 Tahun, Bagaimana Caranya?

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 12:39 WIB
Menko Pangan Zulkifli Hasan (dok. detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjabarkan solusi dalam mengatasi masalah sampah di Indonesia. Dia menjanjikan persoalan itu bisa rampung dua tahun. Bagaimana caranya?

Indonesia diketahui menjadi penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia. Zulhas mengatakan tiap daerah yang menyumbang sampah minimal 1.000 ton dalam satu hari harus mampu mengubah sampah-sampah tersebut menjadi energi melalui insinerator sampah. Alat itu diketahui mampu membakar sampah pada suhu tinggi untuk mengurangi volume dan bahaya limbah, menghasilkan abu, gas, dan panas yang bisa diolah menjadi energi.

"Sampah kita 42 persen dari sisa makanan tentu ini harus kita selesaikan. Ada beberapa cara penyelesaiannya, kita akan selesaikan dalam dua tahun. Yang besar, 1.000 ton satu hari kita akan selesaikan melalui waste to energy, melalui insinerator. Jadi sampah yang berbahaya yang bisa bawa penyakit tapi kita ubah jadi bermanfaat jadi energi listrik," kata Zulhas dalam wawancara program Jejak Pradana bersama detikcom, Senin (6/10/2025).

Zulhas mengatakan saat ini Kemenko Pangan telah memetakan 10 provinsi yang tercatat memproduksi 1.000 ton sampah dalam satu hari. Daerah-daerah itu mulai dari Jakarta, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

Menurut Zulhas, pemerintah saat ini telah membuat aturan kepada 10 daerah tersebut untuk mengolah sampah ribuan ton tiap harinya itu menjadi energi. Dia menargetkan masalah 1.000 ton sampah di 10 daerah itu bisa tuntas menjadi energi pada 2027.

"Ada 10 provinsi yang sudah kami setujui yang sudah memenuhi tempat, punya sampahnya 1.000 (ton) tadi sudah kita sampaikan ke Danantara punya waktu 3 bulan untuk melengkapi administrasi. Setelah 3 sampai bulan harus sudah dikerjakan. Diperkirakan pada akhir 2027 waste to energy, sampah yang tadi menghasilkan penyakit, emisi, bisa jadi energi dalam dua tahun," katanya.

Pengolahan itu, kata Zulhas, juga tidak lantas menyelesaikan masalah sampah di Indonesia. Zulhas mengatakan pemerintah juga telah menyiapkan langkah untuk lewat sistem Refuse Derived Fuel (RDF) bagi daerah yang menghasilkan sampah 100-300 ton tiap hari.

"Ada juga sampah-sampah yang sedikit yang 100 ton, 200 ton, 300 ton itu nanti penyelesaian dengan cara yang berbeda, ada itu RDF. Itu bisa suplai bahan baku pabrik-pabrik semen," jelas Zulhas.

"Yang di kota-kota besar, Bantar Gebang itu akan dibagi empat untuk insinerator itu empat unit," sambungnya.

Lebih lanjut Zulhas mengatakan pemerintah juga tengah mengkaji penerapan solar panel di desa. Ada 10 ribu desa yang ditargetkan memiliki solar panel.

"Kita harus swasembada di bidang energi sekarang lagi dikaji mendalam, listrik itu kita ingin yang terbarukan. Nanti akan memakai solar panel, lagi dihitung berapa cost-nya, bebannya berat nggak. Tapi yang sudah pasti, di mana pun di dusun desa-desa yang memakai solar pakai mesin diesel itu akan langsung diganti solar panel, itu mungkin akan ada 10 ribu desa," tutur Zulhas.

Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talkshow inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan episode selanjutnya hanya di detikcom!

Simak juga Video: Pemerintah Segera Uji Coba Sulap Sampah Jadi Energi Listrik




(ygs/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork