Apa Perbedaan antara Meteoroid, Meteor, dan Meteorit?

Widhia Arum Wibawana - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 11:08 WIB
Ilustrasi fenomena langit (Foto: iStock)
Jakarta -

Ada tiga istilah dalam bidang astronomi yang mirip dan sering kali membuat kebanyakan orang bingung terkait perbedaannya, yaitu meteoroid, meteor, dan meteorit. Sebab ketiganya tampak serupa, namun sebenarnya merujuk pada hal yang berbeda.

Lantas, apa bedanya meteoroid, meteor, dan meteorit?

Meteoroid: Batu Kecil di Luar Angkasa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), meteoroid diartikan sebagai benda langit padat yang bergerak di ruang antarplanet, berukuran lebih kecil daripada asteroid dan lebih besar daripada atom. Dengan kata lain, meteoroid merupakan batu atau serpihan kecil dari komet atau asteroid yang masih berada di luar atmosfer Bumi.

Mengutip dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), meteoroid bisa berukuran sekecil butiran debu hingga sebesar batu besar. Benda ini melayang di ruang angkasa dan dapat tertarik oleh gravitasi Bumi. Saat mulai memasuki atmosfer, meteoroid akan bergerak dengan kecepatan tinggi dan memunculkan fase berikutnya, yaitu meteor.

Meteor: Cahaya Terang di Langit Malam

Masih mengacu pada KBBI, meteor didefinisikan sebagai lintasan terang di angkasa yang disebabkan oleh meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer planet, terbakar dan menyala karena gesekan udara, pada umumnya habis terbakar sebelum mencapai permukaan, jika bersisa maka jatuh sebagai meteorit. Cahaya inilah yang sering disebut masyarakat sebagai 'bintang jatuh'.

NASA juga menyebut fenomena ini sebagai shooting star alias bintang jatuh atau fireball alias bola api di langit. Dalam satu malam, beberapa meteor bisa terlihat dengan mata telanjang. Saat jumlahnya meningkat tajam dalam waktu singkat, peristiwa itu disebut hujan meteor.

Meteorit: Sisa yang Tiba di Permukaan Bumi

Adapun meteorit, KBBI menjelaskan bahwa meteorit merujuk pada sisa meteoroid yang tidak terbakar habis saat memasuki atmosfer planet dan jatuh ke permukaan Bumi. Biasanya, bentuknya berupa batuan atau logam padat yang telah berubah akibat panas tinggi.

Menurut NASA, meteorit merupakan tahap terakhir dari perjalanan benda langit ini. Setiap hari, sekitar 48,5 ton material meteorit jatuh ke Bumi, meski sebagian besar ukurannya sangat kecil dan tidak berbahaya. Bongkahan yang lebih besar biasanya dikumpulkan dan diteliti untuk memahami asal-usul tata surya.

Demikian penjelasan terkait perbedaan ketiga istilah dalam ilmu astronomi ini, yakni bahwa meteoroid adalah batu di ruang angkasa, meteor adalah cahaya yang terlihat saat terbakar, dan meteorit adalah sisa yang berhasil sampai ke permukaan.




(wia/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork