4 Pesan Penting Prabowo saat Hadiri HUT TNI

4 Pesan Penting Prabowo saat Hadiri HUT TNI

Tim detikcom - detikNews
Senin, 06 Okt 2025 08:20 WIB
Suasana khidmat menyelimuti kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025), saat Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Presiden Prabowo Subianto. (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Presiden Prabowo Subianto menjadi inspektur upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI. Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan sejumlah pesan penting untuk TNI.

Pesan itu perihal kepemimpinan hingga soal reformasi organisasi di tubuh TNI. Prabowo mendatangi lokasi HUT ke-80 TNI di Monas menggunakan kendaraan Maung dari Istana Negara.

Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (5/10/2025), Prabowo hadir pukul 08.06 WIB. Prabowo membuka sunroof dan menyapa warga yang sudah memenuhi kawasan Monas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upacara dimulai dengan laporan komandan pasukan kepada Presiden Prabowo selaku Irup. Bertindak sebagai Komandan Upacara Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi.

ADVERTISEMENT

"Terimakasih atas pengabdian saudara-saudara, terimakasih pengabdianmu," kata Prabowo selama pengecekan pasukan.

Kapuspen TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah menyebutkan ada 133 ribu prajurit dan 1.047 alutsista yang disiapkan untuk memeriahkan puncak acara. Prajurit dan alutsista itu berasal dari seluruh matra TNI.

1. Prabowo Cerita Sejarah TNI

Prabowo bercerita terkait sejarah TNI dan menegaskan TNI merupakan anak kandung rakyat Indonesia. Hal itu ia katakan dalam awal pidatonya.

"Marilah kita sejenak ingat sejarah perjalanan bangsa kita dan sejarah perjalanan TNI. Kita paham dan mengerti bahwa TNI lahir dari rakyat Indonesia. TNI adalah anak kandung rakyat Indonesia, TNI berasal dari rakyat, TNI timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia," kata Prabowo dalam amanatnya, Minggu (5/10/2025).

Prabowo menekankan TNI selalu mengabdi kepada bangsa dan rakyat. TNI, kata Prabowo, siap mengorbankan jiwa dan raganya untuk rakyat Indonesia.

"Di tengah ketidakpastian lingkungan global saat ini, TNI merupakan benteng, benteng NKRI. TNI adalah tulang punggung pertahanan Indonesia yang menjadi menjamin kedaulatan kita," ujarnya.

Prabowo berpesan kepada prajurit untuk selalu melindungi bangsa Indonesia. Prabowo berharap TNI menjadi lebih baik ke depannya.

"TNI harus siap melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. TNI harus siap mengorbankan segala galanya untuk keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia," imbuhnya.

2. Prabowo: TNI Harus Teladan

Prabowo menegaskan kepemimpinan di TNI harus mengutamakan keteladanan. Prabowo mengatakan tak ada tempat bagi pemimpin TNI yang tak kompeten.

Prabowo awalnya mengatakan prajurit TNI harus menyiapkan diri menghadapi segala kemungkinan di tengah situasi global.

"TNI harus menyiapkan diri, membina diri terus, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi TNI, tak boleh ketinggalan TNI, tak boleh lengah," ujar Prabowo.

Maka dari itu, Prabowo mengatakan TNI membutuhkan kepemimpinan yang terbaik. Dia meminta pemimpin-pemimpin TNI harus selalu memberi contoh.

"Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus ing ngarso sung tulodo, harus memberi contoh di depan, tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tak profesional, yg tak mengerti tugasnya," ujar Prabowo.

Prabowo juga memerintahkan Panglima TNI dan Kepala Staf TNi untuk menilai seluruh pemimpin-pemimpin di TNI. Prabowo menilai prajurit berhak menuntut kepemimpinan yang terbaik.

"Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan Kepala Staf dalam melaksanakan seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air," ujar Prabowo.

3. Prabowo: TNI Harus Introspeksi Diri

Lalu, Prabowo juga mengingatkan TNI selalu melakukan introspeksi diri di tengah berbagai tantangan saat ini. Prabowo menyebut TNI harus tanggap membantu pemerintah dalam menjaga kekayaan negara yang menurutnya masih diambil kekuatan yang tidak bertanggung jawab.

"TNI harus introspeksi diri. Dengan semua organisasi yang kita miliki, TNI harus tanggap, TNI harus bantu penegak hukum, TNI harus bantu pemerintah daerah, pemerintah pusat, untuk menjaga kekayaan kita, sumber daya alam kita," kata Prabowo.

Prabowo menekankan kekayaan alam negara harus diselamatkan. Kekayaan yang dimiliki juga harus dikelola dengan baik untuk mengentaskan kemiskinan yang masih ada.

"Kekayaan tersebut sangat penting agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju negara yang modern, negara yang adil dan makmur sesuai cita-cita kita kebangsaan," ujar Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan kepemimpinan di TNI harus mengutamakan keteladanan. Prabowo mengatakan tak ada tempat bagi pemimpin TNI yang tak kompeten.

"TNI harus menyiapkan diri, membina diri terus, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi TNI, tak boleh ketinggalan TNI, tak boleh lengah," tutur Prabowo.

4. Prabowo: Seleksi Pemimpin Tak soal Senioritas

Kemudian, memerintahkan agar organisasi yang usang di tubuh TNI diganti. Prabowo meminta organisasi TNI harus tepat sesuai kepentingan bangsa.

Prabowo awalnya meminta agar seluruh prajurit TNI tidak lelah untuk berlatih dan belajar.

"Saya perintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, kaji terus perkembangan teknologi dan sains, kaji terus organisasi. Bila perlu organisasi yang usang diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa," kata Prabowo di atas mimbar.

Selain itu, Prabowo meminta TNI bisa terus mengikuti setiap perkembangan teknologi. Dia menekankan pemahaman tentang siber hingga kecerdasan buatan.

"Ikuti perkembangan teknologi, siber, teknologi kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence ikuti, jangan ketinggalan," ujar Prabowo.

Prabowo juga menegaskan setiap pemimpin TNI harus kompeten. Prabowo mengatakan telah memerintahkan Panglima TNI untuk memberi penilaian terhadap setiap pimpinan di satuan TNI tanpa melihat senioritas.

"Kepemimpinan di TNI harus kepemimpinan keteladanan, harus ing ngarso sung tulodo, harus memberi contoh di depan, tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tak profesional, yang tak mengerti tugasnya," terang Prabowo.

"Saya memberi izin ke Panglima TNI dan Kepala Staf dalam melaksanakan seleksi kepemimpinan tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian cinta tanah air," ujar Prabowo

Simak Video Prabowo: TNI Harus Intropeksi Diri, Bantu Penegak Hukum

Halaman 2 dari 5
(azh/azh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads