Korban Selamat Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bertambah Jadi 104 Orang

Antara - detikNews
Sabtu, 04 Okt 2025 13:48 WIB
Alat berat dikerahkan untuk membongkar reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta -

Basarnas Surabaya mencatat jumlah korban selamat dalam peristiwa ambruknya Ponpes Al Khoziny bertambah. Saat ini, total korban selamat menjadi 104 orang.

Dilansir Antara, Sabtu (4/10/2025), Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan tambahan data itu berasal dari laporan wali santri pada Jumat (3/10). Wali santri itu mengatakan satu santri bisa menyelamatkan diri saat bangunan Ponpes ambruk, kemudian pergi ke rumah rekannya.

"Jumlah total sekarang 118 orang, dengan rincian 14 meninggal dunia dan 104 selamat," kata Nanang.

Nanang mengatakan, saat bangunan ambruk, santri itu lari keluar dari pondok dan menuju rumah rekannya. Santri itu kemudian dilaporkan hilang lantaran tak memberikan informasi keberadaannya kepada orang tua.

Nanang menuturkan orang tua santri itu pun kemudian berada di lokasi Ponpes Al Khoziny lantaran menduga korban tertimbun reruntuhan bangunan. Namun, pada Jumat (3/10), santri tersebut mendatangi ponpes dan bertemu dengan orang tuanya.

"Kemarin ada santri satu datang atas nama Ibnu, dia dilaporkan hilang oleh orang tuanya. Orang tuanya menunggu di sini, waktu anaknya datang baru kami update data yang selamat," katanya.

Sementara itu, hingga Jumat malam pukul 23:00 WIB, satu korban meninggal dunia kembali ditemukan. Maka, total jumlah korban meninggal menjadi 14 orang.

Saat ini proses pencarian masih difokuskan dengan membuka akses material reruntuhan menggunakan alat berat. Namun, kata dia, penggunaan alat berat tetap diawasi agar tak membahayakan tubuh korban yang masih tertimbun.

Dia mengatakan tim telah membongkar sekitar 60 persen material bangunan, meskipun pembongkaran dan pembersihan itu bukan tujuan utama operasi tersebut.

"Tujuan utama bukan merobohkan seluruh bangunan, melainkan membuka akses untuk mempercepat evakuasi. Kalau sudah ada tanda-tanda korban, proses akan langsung dihentikan untuk dilakukan evakuasi," ujarnya.

Lebih lanjut, penggunaan ekskavator hanya difungsikan untuk membuka jalur. Kemudian, untuk memastikan keselamatan, setiap sektor dilengkapi petugas keselamatan yang memantau visual.

Sampai saat ini, dari laporan sementara para wali santri, terdapat 49 orang yang belum diketahui keberadaannya. Meski begitu, data itu belum dapat dijadikan acuan.

"Seperti kemarin, ada laporan hilang, ternyata anaknya atas nama Ibnu asal Surabaya tidak berada di lokasi. Jadi angka 49 itu belum bisa dipastikan benar-benar akurat," tuturnya.

Dia mengatakan operasi pencarian sesuai standard operating procedure berlangsung selama tujuh hari. Namun operasi pencarian dapat diperpanjang jika ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

"Secara matematis, proses kemungkinan bisa selesai hari ini, maksimal besok, tetapi tetap bergantung pada situasi di lapangan," tuturnya.

Simak Video 'BNPB soal Evakuasi Korban di Ponpes Al Khoziny: Tak Semudah Balik Telapak Tangan':




(amw/dhn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork