Pendulang Emas yang Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo Jadi 7 Orang

Pendulang Emas yang Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo Jadi 7 Orang

Paulus Pulo - detikNews
Kamis, 02 Okt 2025 22:57 WIB
Pendulang emas yang tewas dibantai kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, bertambah menjadi 7 orang.
Pendulang emas yang tewas dibunuh KKB di Yahukimo bertambah menjadi 7 orang. (Dok istimewa)
Jakarta -

Pendulang emas yang tewas dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Elkius Kobak di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, bertambah. Korban tewas kini menjadi 7 orang.

"Total korban yang berhasil dievakuasi oleh Satgas Ops Damai Cartenz hingga saat ini berjumlah 7 orang meninggal dunia dan 5 orang selamat," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani kepada wartawan dilansir detikSulsel, Kamis (2/10/2025).

Faizal mengatakan tim gabungan mengevakuasi jenazah tiga korban di Kali Kulum, Distrik Seradala pada Rabu (1/10). Ketiga korban adalah Roberto Agama alias Obet (27), Yunus Agama (29), dan Marselino Lumare (32).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, tim gabungan mengevakuasi jenazah dua korban lainnya di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala, pada Kamis (2/10). Kedua korban bernama Andika dan Fikram.

ADVERTISEMENT

"Seluruh jenazah dibawa ke RSUD Dekai pada pukul 02.30 WIT Kamis (2/10) untuk penanganan medis lebih lanjut," beber Faizal.

Tim gabungan juga mengevakuasi satu korban selamat bernama Yohanes Bouk alias Nando (22). Yohanes berhasil bertahan dari serangan KKB dengan bersembunyi di lubang tambang.

KKB awalnya membunuh dua pendulang emas di Jalan Poros Kampung Bingki, Distrik Seradala, pada Minggu (20/9) sekitar pukul 19.00 WIT. KKB kembali menyerang para pendulang emas itu dan menewaskan tiga orang di Camp Kali Kulum pada Senin (21/9).

Baca berita selengkapnya di sini.

Tonton juga video "KKB Tembak Warga dan Bakar Rumah di Asmat Papua" di sini:

(whn/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads