Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengungkapkan rasa bangganya setelah menyaksikan pembacaan puisi oleh Adha Asyura (16), siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 2 Banyuwangi. Adha tampil percaya diri di hadapan ratusan hadirin pada acara yang digelar di Aula SRT 2 Banyuwangi, Jawa Timur.
Diketahui Ayah Adha berprofesi sebagai tukang batu akik, sedangkan ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan penghasilan keluarga sekitar Rp700 ribu per bulan. Mereka tinggal menumpang di rumah seluas 24 meter persegi.
"Kamu mau baca puisi apa, karangan sendiri? Belum diketik ya baru bikin. Tepuk tangan untuk Adha, inilah siswa kebanggaan kita," tuturnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (2/10/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan suara lantang, Adha membacakan puisi karyanya sendiri berjudul 'Hujan' Di hadapan Gus Ipul, Adha lantas mengungkapkan pelajaran favoritnya di Sekolah Rakyat. Hasil tes DNA talent menunjukkan ia berpotensi di bidang teknik.
"Saya suka Matematika, Fisika, Biologi, Kimia dan Bahasa Inggris," kata Adha.
Usai pembacaan puisi dan dialog singkat, Gus Ipul juga menyimak penampilan Fara. Sebelum bernyanyi, Fara dengan mantap mengungkapkan cita-citanya menjadi Make Up Artist (MUA) dan stylist.
"Saya ingin jadi MUA dan Stylist," kata Fara.
Fara kemudian membawakan lagu 'Ibu' yang dipopulerkan Hadad Alwi. Suaranya yang merdu membuat siswa Sekolah Rakyat meneteskan air mata.
Gus Ipul pun mendukung mimpi siswa lainnya seperti Fara Zulia Rahma (15), asal Sembulung, Kecamatan Cluring dengan memberikan motivasi untuk terus belajar.
"Belajar yang sungguh-sungguh nanti diarahkan akan ada pelatih dan ikut ekstrakulikuler. Bagus tepuk tangan untuk Fara," kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, Sekolah Rakyat merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto untuk memuliakan anak-anak dari keluarga miskin di seluruh Indonesia agar dapat meraih cita-citanya. Pemerintah merencanakan pembangunan Sekolah Rakyat di setiap kabupaten/kota.
Saat ini, SRT 2 Banyuwangi berdiri di atas lahan seluas 36.300 meter persegi dengan fasilitas lengkap, mulai dari empat asrama, 28 ruang tidur, lima ruang kelas, dua laboratorium, perpustakaan, mushola, hingga ruang makan yang dirancang untuk kenyamanan siswa.
Sekolah ini menampung 124 siswa dari keluarga miskin, terdiri dari 66 laki-laki dan 58 perempuan. Mereka tersebar di jenjang SD sebanyak 25 siswa, SMP 50 siswa, dan SMA 49 siswa. Proses pendidikan didukung oleh 22 guru, 16 wali asuh dan asrama, serta 12 tenaga pendidik.
Sebagai Informasi hingga kini, 100 Sekolah Rakyat rintisan telah beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Ditargetkan pada awal Oktober totalnya bertambah menjadi 165 titik dengan daya tampung 15.895 siswa, diharapkan mampu memutus rantai kemiskinan dan mewujudkan cita-cita anak-anak dari keluarga miskin
Simak juga Video: Sekolah Rakyat Membuka Akses Pendidikan untuk Memutus Rantai Kemiskinan