Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel soal 3 Siswa SD di Bogor Muntah Usai Santap MBG

Dinkes Tunggu Hasil Uji Sampel soal 3 Siswa SD di Bogor Muntah Usai Santap MBG

Muchamad Sholihin - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 17:19 WIB
Sejumlah petugas SPPG mengisi makanan ke dalam nampan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Tunggala Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (29/9/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sulawesi Tenggara mencatat per 18 September 2025, sebanyak 106 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di 16 kabupaten dan kota se-Sulawesi Tenggara dengan setiap SPPG melayani sebanyak 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat. ANTARA FOTO/Andry Denisah
Ilustrasi Makan Bergizi Gratis (ANTARA FOTO/Andry Denisah)
Jakarta -

Sebanyak tiga siswa SD mengalami mual hingga muntah setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Megamendung, Kabupaten Bogor. Dinas Kesehatan (Dinkes) Bogor tengah menunggu hasil laboratorium.

"Jadi mual muntah dan lemas itu bisa terjadi pada anak-anak yang alami gangguan pencernaan, jadi kondisinya tidak khas itu keracunan makanan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty ketika dihubungi, Rabu (1/10/2025).

"Tidak khas itu berarti gejala-gejala tersebut juga bisa terjadi yang kaitannya dengan penyakit lain. Hanya, untuk memastikannya, kita pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan tersebut," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fusia mengatakan tiga siswa mengalami mual hingga muntah setelah menyantap menu MBG di SD Negeri Megamendung. Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan penyebab tiga siswa itu mual dan muntah.

ADVERTISEMENT

"Itu disinyalir kejadiannya setelah makan MBG, Makan Bergizi Gratis. Hanya, kita belum bisa pastikan itu karena keracunan atau bukan, karena kan keluhannya seperti itu. Kita juga sudah bawa sampel makanannya ke labkesda untuk diperiksa," kata Fusia.

"Untuk kepastian apakah itu karena keracunan makanan atau bukan, itu nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan lab sampel muntahan dan makanan. Itu nanti dua minggu lagi diketahui (hasil lab)," imbuhnya.

Fusia menambahkan menu MBG yang dikonsumsi tiga siswa berasal dari SPPG yang sama. Dia mengatakan di SD tersebut ada 107 orang yang menyantap MBG.

"Jadi, kalau di sekolah itu yang makan makanan yang sama itu ada 107 orang. Lalu, dari sekitar 9 sekolah, ada sekitar 2.012 penerima MBG, dengan SPPG yang sama, tetapi yang alami gejala itu tiga itu, hanya tiga orang. Jadi kita belum bisa pastikan apakah itu karena keracunan makanan atau bukan," katanya.

Sampel Makanan Diperiksa

Dinas Kesehatan Bogor juga telah mengambil sampel makanan yang disantap siswa. Sampel itu untuk diuji di laboratorium.

"Kalau kami belum bisa memastikan itu keracunan atau apa, karena kan masih menunggu hasil laboratorium. Iya, mereka mual-mual, tapi kan yang mengerti kondisinya itu dokter ya. Mereka juga muntah-muntah, makanya dibawa ke rumah sakit," kata Kapolsek Megamendung AKP Yulita ketika saat dihubungi.

Yulita mengatakan peristiwa itu terjadi tadi sekitar 10 menit setelah seluruh siswa di kelas VI SD tersebut menyantap menu MBG pelaksanaan upacara Hari Kesaktian Pancasila. Dia mengatakan anak-anak yang sempat muntah itu mulai berangsur pulih.

"Jadi anak lain juga sudah ada yang makan MBG itu, tapi sejauh ini masih aman, nggak apa-apa. Kan bisa jadi kondisi anaknya juga ya, tapi sekarang kondisinya sudah berangsur pulih, informasinya begitu," ujarnya.

Yulita mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor sudah menindaklanjuti kejadian dan melakukan penanganan. Sampel sisa makanan yang dikonsumsi siswa dibawa untuk diuji laboratorium.

"Kemudian soal makanannya sudah dibawa untuk diuji laboratorium sama Dinas Kesehatan, tadi sudah datang ke lokasi. Jadi belum dipastikan itu keracunan, ini masih tahap penyelidikan ya istilahnya, masih menunggu hasil uji lab makanan di Dinkes," kata Yulita.

Simak juga Video: 47 Siswa SMP di Ciamis Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG

(sol/whn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads