Gempa Bumi M 6,5 Sumenep: Penyebab, Daerah yang Merasakan hingga Dampak

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 01 Okt 2025 10:12 WIB
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/CHUYN)
Jakarta -

Gempa bumi mengguncang Sumenep, Jawa Timur, semalam. Menurut catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan magnitudo (M) 6,5 tersebut terasa hingga ke wilayah Bali dan Lombok.

Sejumlah rumah rusak dan beberapa orang terluka. Berikut informasi selengkapnya.

1. Gempa Sumenep Tidak Berpotensi Tsunami

Mengutip dari akun X BMKG @infoBMKG, gempa magnitudo (M) 6,5 terjadi di Sumenep, Madura pada Selasa (30/9/2025) dengan titik koordinat 7,25 LS, 114,22 BT dan kedalaman gempa 11 Km. Gempa tidak berpotensi tsunami.

"#Gempa Mag:6.5, 30-Sep-25 23:49:43 WIB, Lok:7.25 LS,114.22 BT (50 km Tenggara SUMENEP-JATIM), Kedlmn:11 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG," cuit BMKG, Selasa (30/9/2025).

2. Sempat Ada Gempa Susulan

Usai gempa magnitudo (M) 6,5 mengguncang Sumenep, Madura, Jawa Timur, ada beberapa gempa susulan. Menurut BMKG, terjadi empat kali gempa susulan.

"Gempa susulan sebanyak empat kali ini, terjadi hingga pukul 00.29 WIB, Rabu pagi, dari kejadian awal pada pukul 23.49 WIB pada Selasa (30/9) malam, dengan magnitudo terbesar 4,4," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir Antara, Rabu (1/10/2025).

Pusat gempa yang terjadi di kabupaten paling timur Pulau Madura tersebut berada pada koordinat 7,25 LS, 114,22 BT, dengan episenter gempa berada di laut 50 Km tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Sumenep, di kedalaman 11 Km.

3. Penyebab Gempa

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan gempa magnitudo (M) 6,5 di Sumenep dan Pulau Sapudi berpusat di laut. Gempa ini disebabkan oleh adanya aktivitas sesar aktif bawah laut.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif bawah laut," ujar Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).

Daryono mengatakan gempa memiliki mekanisme pergerakan naik. Dia mengatakan gempa ini berjenis dangkal.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M 6,0. Episentrum gempa terletak pada koordinat 7,35° LS dan 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 km arah Tenggara Sumenep, Jawa Timur, pada kedalaman 12 km.




(kny/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork