Juru Bicara (Jubir) mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengaku tak dendam terhadap Anies yang menjadi lawannya di Pilpres 2024. Sahrin menyebut Prabowo menunjukkan sikap negarawan.
"Pak Presiden Prabowo adalah seorang negarawan. Memahami betul mana saat pertandingan dan mana saatnya harus jalan bersama. Karena negara ini tentunya harus menjadi harapan semua rakyat. Begitu pula Presiden adalah pemimpin semua rakyat. Maka, apa yang disampaikan oleh Presiden itu adalah jiwa dan refleksi kenegarawanan beliau," kata Sahrin kepada wartawan, Rabu (1/10/2025).
Dia menyebut Prabowo Subianto dan Anies Baswedan sama-sama negarawan. Sahrin menyebut prioritas keduanya adalah kepentingan rakyat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap orang yang sudah masuk kontestasi pilpres levelnya adalah negarawan. Artinya kepentingan negara menjadi prioritas yang utama, mengalahkan segala kepentingan kelompok dan Pak Presiden Prabowo maupun Pak Anies posisinya ada pada level itu," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo mengungkit sempat tak didukung PKS pada Pilpres 2024. Prabowo mengaku tak menyimpan dendam dengan Anies Baswedan yang merupakan capres usungan PKS.
Hal itu disampaikan Prabowo saat pidato di puncak acara Munas VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Senin (29/9). Prabowo menyinggung kekalahannya di pilpres sebelum akhirnya terpilih menjadi Presiden.
Prabowo lalu menyinggung rivalitasnya dengan Anies. Dia mengaku tidak menyimpan dendam dengan Anies. Dia juga mengungkit nilai 11 per 100 yang diberikan Anies saat debat Pilpres.
"Ya politik seperti itu, politik harus rame, nggak ada masalah. Aku terus terang aja loh, saya tuh nggak dendam sama Anies, nggak. Kalau dikasih nilai 11, itu gue nggak marah itu. Eh bener lho, sebenernya dia yang bantu aku menang, karena emak-emak kasihan gitu lho, iya kan," katanya.
Tonton juga video "Alasan Pramono Tunjuk Jubir Anies Jadi Komisaris Jakpro" di sini:
(dwr/haf)