Area Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, disterilkan petugas setelah bangunan musala ambruk pada sore kemarin. Saat ini, pihak keluarga maupun warga sekitar tidak bisa melintas atau mengakses area tersebut.
Dilansir detikJatim, berdasarkan pantauan sejak pukul 11.00 WIB, Selasa (30/9/2025), garis pembatas dipasang untuk menutup akses jalan ke area ponpes. Sterilisasi ini diperluas dari yang sebelumnya jalan area depan ponpes masih dapat dilewati, kini telah tertutup.
Sterilisasi itu dilakukan untuk mengoptimalkan proses evakuasi korban yang diduga masih terjebak di dalam reruntuhan. Selain itu, struktur bangunan dinilai masih rapuh dan membahayakan warga.
Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono mengungkapkan, informasi sementara, tujuh orang santri diduga masih terjebak reruntuhan. Dia memastikan para santri masih dalam kondisi hidup dan bisa berkomunikasi dengan petugas.
"Kami masih fokus melanjutkan untuk penyelamatan atau evakuasi yang masih hidup dan terdeteksi ada tujuh lagi. Ada satu sektor yang di belakang satu orang, kemudian di tengah satu orang, di samping kanan lima orang," ungkap Adhy.
Sebelumnya, BNPB menyampaikan perkembangan terkini terkait proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Sebanyak 102 jiwa telah dievakuasi dan 38 diduga masih terjebak dalam reruntuhan.
"Tim gabungan masih melakukan pencarian terhadap 38 orang yang dilaporkan belum ditemukan dan diduga terjebak dalam reruntuhan," ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Selasa (30/9).
Baca selengkapnya di sini.
Tonton juga video "Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk Saat Rakaat Kedua Salat Asar" di sini:
(azh/idh)