Provost Razia Tentara Mabuk di Tempat Dugem

Provost Razia Tentara Mabuk di Tempat Dugem

- detikNews
Senin, 06 Agu 2007 03:13 WIB
Cirebon - Anggota TNI dan Polisi yang sedang asyik dalam tempat hiburan malam di Kuningan dan Cirebon, Jawa Barat, spontan kalang kabut ketika mendapati razia gabungan. Bahkan karena ketakutan saat akan diperiksa, sejumlah oknum tentara ngacir menggunakan sepeda motornya.Operasi gabungan, Minggu (5/8/200), digelar Polisi Militer Angkatan Darat (POMAD), Polisi Militer Angkatan Udara (POMAU), Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) dan Provost Polwil Cirebon itu, menyisiri belasan tempat hiburan, baik cafe maupun diskotik di 2 Kabupaten tersebut.Dari penyisiran ke sejumlah tempat hiburan, tim gabungan berhasil menemukan belasan anggota TNI dan Polisi. Bagi anggota yang tidak mampu memberikan alasan logis tentang keberadaanya di sana, petugas langsung menilang dan kartu tanda anggota (KTA)-nya ditahan. Namun sayang, operasi yang dilancarkan, diduga kuat bocor dan sudah sampai ke telinga anggota yang sering dugem. Dari pantauan detikcom di lapangan, belasan tempat hiburan yang digrebek tim malam itu tampak tidak seperti biasanya. Jangankan mencari anggota TNI dan polisi, para pengunjung yang datang pun sangat sedikit jika dibandingkan dengan malam biasanya. "Anggota yang biasa ke sini sudah dengar mau ada operasi, sehingga mereka malam ini tidak datang," ujar seorang sekuriti yang tidak mau disebutkan namanya di sebuah tempat hiburan di bilangan Jalan Tuparev, Kabupaten Cirebon.Kendati demikian, ada juga anggota TNI dan Polisi yang apes sehingga malam itu terjaring operasi. Di tempat hiburan BeeSound Cafe di kawasan Sangkanurip misalnya, tim menindak dua anggota TNI dari Kodim 0615 Kuningan, yakni Serma Ma dan Serka ANS, serta seorang anggota Satbrimob Polda Jabar, Briptu YP. Menurut Pasi Hartib Den POMAD Kapten Pardiyana, data-data anggota TNI dan Polisi yang ketahuan berada di tempat hiburan tersebut, nantinya akan disampaikan ke kepala satuan masing-masing."Kita hanya mendata dan menarik KTA-nya saja. Selanjutnya diserahkan ke Ankum (atasan yang menghukum) masing-masing," kata Pardiyana disela-sela razia. Pardiyana juga mengungkapkan, pelaksanaan operasi gabungan semacam itu dimaksudkan untuk menertibkan para anggotanya. Apalagi sering terdengar anggota yang mabuk di tempat-tempat hiburan. (gah/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads