Juru Masak MBG Dievaluasi

Detik Pagi

Juru Masak MBG Dievaluasi

Trypama Randra - detikNews
Senin, 29 Sep 2025 07:58 WIB
Jakarta -

Pemerintah mengevaluasi para juru masak di semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dengan kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan memasak. Evaluasi dilakukan usai munculnya kasus keracunan menu makan bergizi gratis (MBG).

"Salah satu evaluasi yang utama adalah mengenai kedisiplinan, kualitas, kemampuan juru masak tidak hanya di tempat terjadi (keracunan), tetapi juga di seluruh SPPG," kata Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta seperti dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Hal itu merupakan salah satu poin pembahasan dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada MBG. Pemerintah juga menutup sementara darpur SPPG yang bermasalah.

Zulhas menyampaikan pemerintah mewajibkan SPPG untuk mensterilisasi seluruh alat makan. Termasuk memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.

SPPG pun diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS) untuk memastikan semua satuan itu memenuhi standar kebersihan dan pembuatan menu MBG. Kementerian Kesehatan juga akan mengoptimalkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk ikut mengambil peran aktif dalam memantau setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara rutin.

Pemerintah Tutup Sementara Dapur MBG yang Picu Keracunan Massal

Zulhas juga menutup sementara SPPG pengelola dapur program MBG yang bermasalah.

"SPPG yang bermasalah ditutup untuk sementara dilakukan evaluasi dan investigasi," kata Zulhas, dilansir Antara, Minggu (28/9/2025).

Lebih lanjut, Zulhas mewajibkan SPPG untuk mensterilisasi seluruh alat makan. Termasuk, kata dia, memperbaiki proses sanitasi, khususnya terkait kualitas air dan alur limbah.

"Semua dievaluasi dan diinvestigasi," kata Zulhas.

BGN Buka Layanan Aduan MBG

BGN membuka saluran pengaduan atau hotline terkait pelaksanaan program MBG. Warga yang ingin mengadu bisa menghubungi dua nomor resmi dari layanan tersebut.

Dilansir dari detikHealth, BGN membuka hotline setelah ramai sejumlah siswa diduga keracunan usai menyantap menu MBG di sekolah. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dalam mengawasi MBG.

"Kami ingin pelaksanaan MBG berjalan transparan dan berkualitas. Karena itu, masyarakat diberi ruang untuk menyampaikan aduan maupun masukan," ujar Nanik di Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Menurut Nanik, partisipasi publik akan membantu pemerintah menindaklanjuti setiap temuan di lapangan. Dia ingin memastikan program ini berjalan dengan baik dan sesuai sasaran.

"Dengan adanya saluran aduan, masyarakat bisa ikut mengawal agar program tepat sasaran," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontak Hotline MBG BGN:

1. 088293800268 (Operator 1)
2. 088293800376(Operator2)

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto sendiri telah memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana buntut rentetan kasus keracunan program MBG. Dadan menjelaskan kepada Prabowo terkait penyebab keracunan terjadi.

Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit. Total ada sebanyak 31 juta penerima.

"Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat," kata Dadan dalam keterangannya, Minggu (28/9/2025).

Dadan juga melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari-31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus-27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian.

Saksikan selengkapnya hanya di program detikPagi edisi Senin (29/9/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads