Andre Rosiade selaku Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) memberikan bantuan senilai Rp 400 juta kepada perantau Minang yang menjadi korban kericuhan di Yalimo, Papua Pegunungan. Andre memberikan bantuan baik secara cash maupun material bangunan untuk membangun kios.
"DPP-IKM hari ini memberikan bantuan Rp 400 juta. Rp 100 juta kita berikan cash untuk biaya hidup dan juga untuk bertahan dalam pengungsian, Rp 300 juta lagi kita berikan bantuan dalam bentuk bahan material untuk membangun kembali kios-kios mereka yang rusak maupun terbakar," kata Andre saat menyerahkan bantuan di pengungsian Distrik Wamena, Jayawijaya, Papua Pegunungan, Minggu (28/9/2025).
Usai memberikan bantuan, Andre pun mengajak agar pihak Pemerintah Kabupaten Yalimo, Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan hingga Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bisa turut memberi bantuan kepada para perantau terdampak kericuhan Yalimo.
"Harapan kami, Pemerintah Kabupaten Yalimo bisa membantu perantau kami yang menjadi korban. Dan tadi juga kami sampaikan ke Pemerintah provinsi Papua Pegunungan agar juga bisa diberikan bantuan," tutur Andre.
"Tentu provinsi Sumatera Barat, ya, kampuang awak. Mudah-mudahan Pak Gubernur, Pak Wagub dangak rintihan perantau yang menjadi korban, mudah-mudahan," lanjutnya.
Andre menyebut total ada 53 warga perantau Minang yang menjadi korban terdampak kericuhan Yalimo. Dari 53 perantau, ada 11 kios milik mereka yang hangus terbakar akibat konflik.
"Jadi ada 53 orang yang mengungsi dari Yalimo ke Wamena. Lalu ada 11 kios yang terbakar. Ini saya bicara konteks perantau Minang ya. Lalu ada lagi 12 kios yang rusak. Inilah korban kita, jadi yang mengungsi ada 53," sebut Andre.
"Memang bantuan ini kecil, pasti tidak bisa membantu semua, tapi ini bentuk kepedulian kita sebagai saudara untuk perantau yang terkena musibah di Yalimo," pungkasnya.
(dek/dek)