Cerita Pramono di Antara Megawati-Jokowi-Prabowo

Cerita Pramono di Antara Megawati-Jokowi-Prabowo

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Sep 2025 07:01 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Brigitta/detikcom)
Foto: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Brigitta/detikcom)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung blak-blakan menceritakan posisinya di antara tokoh-tokoh penting selama berkecimpung di kancah perpolitikan. Pramono mengaku mendapat julukan 'kerongkongan emas' karena peran pentingnya.

Pramono mengaku pernah menjadi 'jembatan' bagi Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terdahulu lainnya, yakni Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Sampai saat ini pula, Pramono mengaku masih menjadi komunikator antara Megawati dengan Presiden Prabowo Subianto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu, bagaimana cerita Pramono di antara para presiden? Berikut dirangkum detikcom.

Cerita Pramono mengenai pengalaman unik dalam dunia politik disampaikan saat dirinya mengisi Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jawa Barat. Ia mengaku kerap diminta menjadi penengah dalam konflik antarelite politik.

ADVERTISEMENT

"Saya pernah jadi komunikator antara Bu Mega dengan Pak SBY, Bu Mega dengan Pak Jokowi, bahkan Bu Mega dengan Pak Prabowo. Padahal itu bukan partai saya, tapi kalau ada konflik mereka minta saya jadi mediator," kata Pramono di Unpad, Bandung, Jumat (26/9/2025).

Karena peran itu, sejumlah orang kemudian menjulukinya 'kerongkongan emas'. Sebab, semua permasalahan tersebut bisa diselesaikannya dengan baik.

"Maka kemudian beberapa orang menjuluki saya kerongkongan emas. Saya sendiri nggak tahu mungkin dalam menyelesaikan persoalan saya memakai hati," ungkapnya.

Pramono menegaskan tidak pernah mau memperburuk hubungan meskipun dengan pihak yang kini berseberangan. Ia menilai komunikasi politik sejatinya adalah soal pilihan.

"Bahkan dengan orang yang dulu saya bantu sepenuhnya, lalu sekarang tidak hanya tidak membantu tapi berseberangan, saya tidak pernah mengucapkan satu kata pun yang negatif. Tidak akan," tegasnya.

"Ada orang baru ngomong saja sudah ingin berantem. Apalagi di televisi, banyak yang debat capek-capek. Saya pilihannya merangkul semua," lanjut mantan Sekjen PDIP itu.

Jaga Komunikasi dengan DPRD DKI

Komunikasi yang baik terus diterapkan Pramono saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ia mengaku berkomitmen menjaga hubungan harmonis dengan DPRD maupun wakil gubernurnya.

"Bahkan kalau Wagub jadi inspektur di suatu acara, saya hadir berdiri. Berkali-kali, bukan sekali dua kali. Karena saya pikir semua orang harus mendapat porsi yang baik. Bahkan memutuskan (kebijakan) saya nggak pernah sendiri, saya selalu bilang Pak Wagub," imbuhnya.

Kiprah Pramono

Pramono memang bukan orang baru di medan politik. Ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP pada periode 2005-2010.

Di Senayan, Pramono pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PDIP. Di Istana, ia pernah menjadi pejabat 'ring satu' Jokowi saat menjadi Sekretaris Kabinet (Seskab) selama dua periode.

Di saat Prabowo masih menjadi presiden terpilih, ia pun menerima Pramono di kediamannya di tengah pemanggilan para calon menteri dan wakil menterinya. Di hari itu, Pramono mengungkapkan dirinya memiliki dua agenda penting, yakni menemui Prabowo dan Megawati, secara terpisah.

Pramono Anung tiba di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jaksel.Calon gubernur Jakarta sekaligus politikus senior PDIP, Pramono Anung, saat mendatangi kediaman Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). (Foto: Anggi Muliawati/detikcom)

Pertemuan maraton Pramono dengan Megawati dan Prabowo itu terjadi pada Selasa (15/10/2024) lalu.

"Ya pokoknya silaturahmi, saling mendoakan, Alhamdulillah berjalan dengan baik. Jadi hari ini jadwal saya yang dijadwalkan itu ada dua. Satu, bertemu Pak Prabowo, yang kedua, bertemu Bu Mega. Isinya apa? Saya dan Bu Mega maupun Pak Prabowo yang tahu," kata Pramono kepada wartawan di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

"Pokoknya ginilah, saya selama ini secara terbuka mengkomunikasikan hal-hal yang baik. Jadi ini tidak ada urusan untuk yang lain-lain. Untuk hal yang baik," lanjutnya.

Tonton juga Video: Kenapa Megawati Ada di Sebelah Prabowo saat Bicara Kondisi RI?

Halaman 3 dari 4
(fca/fca)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads