Kementerian Transmigrasi membuat nota kesepahaman atau MoU dengan Kementerian Perindustrian mengenai pengembangan industri di kawasan transmigrasi. Kerja sama itu akan dilakukan sebagai upaya melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanagara mengatakan, kerja sama dengan Kementerian Perindustrian adalah bagian dari program Trans Gotong Royong. Menurutnya ada tiga keunggulan yang dimiliki mereka mulai dari modal, teknologi, dan posisi sebagai offtaker atau pelaku usaha.
"Sementara kekuatan transmigrasi adalah lahan dan manusia sebagai tenaga kerja. Dua hal yang sangat dibutuhkan oleh industri. Inilah titik temu kita. Transmigrasi dan industri kita kawinkan untuk melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Iftitah Sulaiman dalam sambutannya di Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iftitah menjelaskan, pihaknya saat ini tengah melaksanakan transformasi besar. Sebab menurutnya. Transmigrasi kini tidak lagi sekedar memindahkan penduduk, tetapi membangun manusia atau hanya membangun kawasan permukiman.
"Tetapi membangun kawasan ekonomi. Tidak lagi tradisional dan konvensional, tetapi berbasis data riset dan sains. Ini yang kami sebut transmigrasi baru," jelas dia.
Selanjutnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menceritakan, gagasan kerja sama ini diawali pertemuan ketiganya saat berada di Kereta Whoosh dari Jakarta ke Bandung. Saat itu baik Iftitah, AHY maupun Agus Gumiwang hendak menghadiri acara di Universitas Padjajaran.
"Dimulai dengan pertemuan tidak sengaja kita di kereta api Whoosh ketika Pak Menko menghadiri sebuah acara wisuda di Universitas Padjajaran, dan saya juga kebetulan menghadiri acara wisuda di Universitas Padjajaran, dan saya ditempatkan duduknya di sebelah Pak Menteri Transmigrasi," kata Agus Gumiwang.
Di dalam kereta mereka berdiskusi dan muncul ide untuk bekerja sama. Mereka sepakat untuk hal itu.
"Waktu 40 menit kita berdiskusi begitu dalam sehingga kita bisa menemukan sebuah titik temu," jelasnya.
Menko bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang menyaksikan kerja sama dua kementerian itu menilai ide kedua menteri itu cocok untuk membuka peluang ekonomi baru. Menurutnya, kerja sama mereka akan memberikan dampak besar terutama di kawasan transmigrasi.
"Jadi kalau ada jargon transmigrasi adalah kesejahteraan untuk semua, prosperity for all artinya karena memang masih ada wilayah-wilayah kita yang tertinggal masyarakat kita yang hidupnya masih sangat terbatas dan ketimpangan itu harus bisa kita kurangi paling tidak," kata AHY.
AHY berkelakar pertemuan singkat di kereta bisa menghasilkan satu gagasan untuk kerja sama. Dia berandai-andai jika perjalanan lebih jauh maka akan ada kerja sama yang lebih banyak.
"Nah cerita Bapak Menteri Industri tadi juga saya konfirmasi bahwa benar memang ada pertemuan kereta cepat Jakarta-Bandung, bayangkan Jakarta-Bandung saja 1 MoU, kalau Jakarta-Surabaya itu minimal 5 MoU, itu dengan 5 kementerian," katanya.
Lihat juga Video 'Mentrans Rencanakan Bangun Sekolah Rakyat di Daerah Transmigrasi':