Tersangka pemilik dan admin situs judi online (judol) di Jakarta Barat yang baru beroperasi tiga bulan terancam 10 tahun penjara. Mereka adalah Nicola (27) sebagai pemilik dan Ripal (25) sebagai admin.
"Pasal yang dipersangkakan kepada para pelaku Pasal 303 KUHP terkait perjudian, ancaman pidana paling lama 10 tahun penjara," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Twedy Aditya Bennyahdi dalam konferensi pers, Kamis (25/9/2025).
Tersangka juga dijerat Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 27 Ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2009 tentang perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twedy menjelaskan modus operandi para tersangka untuk mendapatkan uang dari situs itu dengan cara menyebarkan pesan singkat secara acak. Uang disalurkan langsung ke rekening tersangka.
"Modus operandinya menyebarkan chat spam ke nomor telepon secara acak, kemudian sambil mempromosikan website-website-nya. Website yang ada: Harta77, Mwin, Jiwa4D, Gudang Toto, Mega88, dan Ares77," ungkapnya.
Tersangka sudah beroperasi selama tiga bulan dan meraup Rp 100 juta dari hasil perbuatannya itu. Uang kemudian dibagi dua secara rata antara Nicola dan Ripal.
"Kegiatan ini sudah berlangsung, berjalan tiga bulan. Untuk hasil uang yang didapat selama berjalan tiga bulan ini kurang lebih sekitar Rp 100 juta," katanya.
Selanjutnya Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menuturkan tersangka sudah membuat sejumlah situs untuk melancarkan niatnya. Kemudian mereka mengganti domain situsnya dalam sekitar 10 hari sekali untuk mengelabui polisi.
"Jadi, adapun modus dari pelaku, di mana website kurang lebih ada enam, jadi mereka melakukan modus itu dengan mengganti website hampir kurang lebih seminggu atau sepuluh hari," jelas Arfan.
Dalam kurun itu, mereka mengiklankan situsnya lewat tautan di pesan singkat yang disebar secara acak. Kemudian setelah 10 hari, mereka akan mengulanginya.
"Jadi kurang lebih sepuluh hari lagi mereka membuat website baru lagi. Itu secara diiklankan di chat spam di Telegram," ucap dia.
(yld/yld)