Legislator NasDem Imbau Guru Ikut Kontrol MBG: Tolak Jika Tampak Tak Sehat

Legislator NasDem Imbau Guru Ikut Kontrol MBG: Tolak Jika Tampak Tak Sehat

Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 25 Sep 2025 06:53 WIB
Anggota DPR Irma Suryani Chaniago.
Irma Suryani Chaniago (Dok: www.fraksinasdem.org)
Jakarta -

Anggota Komisi IX DPR F-NasDem Irma Suryani mengimbau guru ikut serta dalam mengawasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia meminta guru tak takut menolak jika melihat makanan terlihat tidak sehat dan sudah berbau.

"Dan diharapkan semua pihak terkait dapat ikut berpartisipasi dalam melakukan kontrol, terutama para guru, agar makanan yang terlihat secara kasatmata dan bau tidak sehat tolak saja dan jangan didistribusikan," kata Irma kepada wartawan, Kamis (24/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irma menilai program Makan Bergizi Gratis bermanfaat bagi siswa. Dia meminta dilakukan evaluasi terhadap sumber daya manusia (SDM) di Badan Gizi Nasional (BGN) karena adanya kasus keracunan.

"Sebagai program utama Presiden yang memang bermaslahat dan bermanfaat bagi rakyat, yang perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi dan kontrol terhadap kerja SDM yang ditempatkan oleh BGN, karena sesungguhnya makanan yang tidak sehat itu tidak akan terdistribusikan jika SDM tersebut kerja sesuai tanggung jawabnya," katanya.

ADVERTISEMENT

Irma juga menyoroti terkait dugaan jual beli Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Dia meminta agar kasus ini segera ditindak.

"Berikutnya, dahulu kan vendor yang telah memiliki dapur, setidaknya yang melampirkan posisi dapur dan yang telah membangun dapur. Terhadap oknum-oknum yang memperjualbelikan SPPG, harus ditindak tegas dan laporkan kepada Presiden," katanya.

Untuk mengatasi kasus keracunan menu MBG, Irma menyarankan BGN bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

"Kerja sama dengan BPOM dalam memastikan pangan aman perlu disegerakan. Kerja sama dengan BKKBN terkait distribusi ke ibu hamil dan PAUD harus dibuatkan MoU agar clear anggaran dan penanggung jawabnya," tutur dia.

"Jika semua itu dilaksanakan, saya yakin masalah-masalah yang terjadi dapat dihentikan. Untuk mengantisipasi persaingan bisnis, vendor-vendor perlu mendokumentasikan makanan sebelum didistribusikan," imbuhnya.

Sebelumnya, Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta agar program MBG dihentikan. Hal ini menindaklanjuti sejumlah temuan kasus keracunan terhadap siswa setelah mengonsumsi MBG.

Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, menyampaikan hal itu di rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR RI, Senin (22/9). Ari menyebutkan temuan dugaan keracunan lantaran ada kesalahan sistem di BGN.

"Tolong wakilkan kami untuk sampaikan ini kepada ke Pak Prabowo. Pertama, hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN karena kejadiannya menyebar di berbagai daerah," kata Ari dalam rapat tersebut.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merespons kasus keracunan siswa setelah menyantap menu MBG. Menurutnya, perlu ada evaluasi dari berbagai hal.

"Yang pertama, tentu semua jenis kejadian harus dijadikan bahan evaluasi. Yang kena keracunan, yang sistemnya lamban, yang berbagai hal harus dijadikan pembenahan," kaya Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).

Cak Imin minta BGN menuntaskan seluruh masalah program MBG yang bermunculan. Dia mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terus berulang.

"Tentu saya minta kepada BGN untuk benar-benar menuntaskan problem-problem yang nyata-nyata ada. Nanti kita tunggu," ujarnya.

Simak juga Video '173 Siswa SMP di Rembang Diduga Keracunan MBG':

Halaman 2 dari 2
(lir/ygs)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads