Cara Beda Petani Demo di Depan DPR, Tampilkan Pameran Foto

Cara Beda Petani Demo di Depan DPR, Tampilkan Pameran Foto

Rizky Adha Mahendra - detikNews
Rabu, 24 Sep 2025 13:50 WIB
Demo Hari Tani di depan DPR. (Rizky Adha/detikcom)
Demo Hari Tani di depan DPR. (Rizky Adha/detikcom)
Jakarta -

Ada yang berbeda dari cara demonstrasi massa petani di depan gedung DPR. Massa menampilkan foto-foto di bertemakan isu agraria.

Pantauan detikcom di lokasi, Rabu (24/9/2025), pameran foto yang ditampilkan seperti konflik agraria yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, pameran foto menampilkan wajah-wajah korban konflik agraria. Salah satunya adalah Salim Kancil, petani asal Lumajang, Jawa Timur, yang harus kehilangan nyawa.

Pameran foto digelar di halaman depan gerbang DPR, Jalan Gatot Subroto. Massa aksi menampilkan foto-foto dan dikaitkan pada batang bambu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejumlah peserta sesekali menengok foto-foto yang ditampilkan. Sementara aksi masih berlangsung hingga siang hari ini.

ADVERTISEMENT

Minta Politik Pangan Berpihak ke Petani

Sebelumnya, massa aksi menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah. Massa menyoroti terkait politik pangan nasional di Indonesia.

"Pada aksi Hari Tani Nasional ini kami menyikapi kebijakan yang berkaitan dengan politik pangan nasional kita," kata Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Dewi Kartika.

"Sebab sumber pangan kita masih diarahkan diorientasikan oleh badan skala besar, korporatisasi pertanian skala besar seperti Food Estate dengan sistem monokulturnya yang mengakuisisi lahan," lanjutnya.

Dewi juga menyoroti kebijakan orientasi pangan yang saat ini dinilainya bercorak militeristik. Menurutnya, dalam sistem pangan nasional, tentara sampai dilibatkan.

"Sehingga corak politik ekonomi pangan yang seperti itu membahayakan kaum tani atau nelayan. Karena seharusnya petani dan nelayan ditempatkan produsen pangan yang utama, bukan korporasi itu," ungkapnya.

(rdh/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads