Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memuji pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Trump mengapresiasi pidato Prabowo yang bersemangat sampai mengentakkan tangan ke podium. Seperti apa momennya?
Diketahui, Prabowo menyampaikan pidato di Sidang Umum PBB pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Lula da Silva dan Presiden AS Donald Trump, Selasa (23/9). Prabowo memang beberapa kali menyampaikan pidato dengan berapi-api hingga mengentakkan tangannya ke podium.
Momen ini lantas dipuji Trump saat pertemuan Multilateral Meeting on the Middle East yang digelar seusai Sidang Umum PBB. Pertemuan ini digelar di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan PBB.
"Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak," ujar Trump sembari menoleh ke arah Prabowo, dikutip Biro Sekretariat Presiden.
Di momen apa saja Prabowo hentakan tangan ke podium?
1. Penjajahan yang Dialami Indonesia
Entakan pertama adalah saat Prabowo bicara penjajahan yang dialami Indonesia. Prabowo menyebut betapa pedihnya rakyat Indonesia yang dijajah selama berabad-abad.
"Negara saya merasakan kepedihan ini. Selama berabad-abad, rakyat Indonesia hidup di bawah penjajahan, penindasan, dan perbudakan. Kami diperlakukan lebih rendah daripada anjing di Tanah Air kami sendiri. Kami, rakyat Indonesia, tahu apa artinya diabaikan keadilan, apa artinya hidup dalam apartheid, hidup dalam kemiskinan, dan tidak mendapatkan kesempatan yang sama," ujar Prabowo.
2. Isu Palestina
Prabowo juga mengentakkan tangannya saat bicara terkait isu Palestina. Prabowo meminta semua pihak bertindak dan tidak diam.
"Dan hari ini, kita tidak boleh tinggal diam sementara rakyat Palestina ditiadakan keadilan dan legitimasi yang sama di aula ini," ujarnya.
"Yang Mulia, Thucydides memperingatkan: 'Yang kuat melakukan apa yang mereka bisa, yang lemah menderita apa yang harus mereka tanggung'. Kita harus menolak doktrin ini. PBB ada untuk menolak doktrin ini. Kita harus membela semua, yang kuat dan yang lemah. Yang benar tidak bisa menjadi benar. Benar harus benar," lanjut Prabowo.
3. Indonesia Penyumbang Personel Terbesar PBB
Hentakkan lain yakni saat Prabowo bicara bahwa Indonesia merupakan penyumbang personel terbesar ke pasukan PBB. Prabowo siap mengerahkan lebih dari 20.000 personel putra dan putri ke wilayah konflik.
"Indonesia saat ini merupakan salah satu penyumbang terbesar Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kami percaya pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, kami akan terus mengabdi di mana perdamaian membutuhkan penjaga, bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan pasukan di lapangan," ujarnya.
"Jika dan ketika Dewan Keamanan dan Majelis Agung ini memutuskan, Indonesia siap mengerahkan 20 ribu atau bahkan lebih putra-putri kami untuk mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain, di Ukraina, di Sudan, di Libya, di mana pun perdamaian perlu ditegakkan, perdamaian perlu dijaga, kami siap," lanjutnya.
Prabowo menyatakan kesiapan untuk terus mengerahkan pasukan. Bahkan memberikan bantuan secara finansial demi terwujudkan perdamaian.
"Kami akan memikul beban ini, tidak hanya dengan putra-putri kami. Kami juga bersedia berkontribusi secara finansial untuk mendukung misi besar Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mencapai perdamaian," ujarnya.
(eva/imk)