Sebanyak 39 orang dilaporkan tewas akibat kecelakaan yang melibatkan truk tambang di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), sepanjang 2024-2025. Angka ini menurun dari sebelumnya.
"Dari data yang dikirimkan tersebut bahwa angka kecelakaan lalu lintas di tiga kecamatan itu menurun grafiknya, jumlahnya menurun dan angka totalitasnya sama," ujar Kanit Gakkum Polres Maros Ipda Mevifah dilansir detikSulsel, Rabu (24/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ipda Mevifah mengatakan grafik kecelakaan lalu lintas itu di tiga kecamatan rawan seperti Tompobulu, Tanralili, dan Moncongloe. Tiga kecamatan itu mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Dia mengatakan ada lima kasus kecelakaan maut yang melibatkan truk tambang di tiga kecamatan tersebut. Rinciannya, dua kasus terjadi di Tompobulu dari total 19 kejadian, dua kasus di Tanralili dari 27 kejadian, dan satu kasus di Moncongloe dari total 19 kejadian.
Mevifah menjelaskan sebagian besar insiden terjadi di jalan menikung, ketika pengendara motor melaju kencang lalu tergelincir ke lajur berlawanan saat truk tambang melintas. Menurutnya, kecelakaan umumnya bukan karena truk yang menabrak, melainkan karena pengendara motor jatuh ke bagian tengah lajur truk.
"Seringnya di jalan menikung sih, kan kalau motor kencang menikung jadi agak ke lajur arah lawan dia jatuhnya," ujarnya.
Simak lengkapnya di sini.
Simak juga Video 'Truk Muatan Pasir Tertabrak KA Mataram di Indramayu':
(zap/idh)










































