Pemprov DKI Akui Harga Beras Premium Naik Imbas Kasus Beras Oplosan

Pemprov DKI Akui Harga Beras Premium Naik Imbas Kasus Beras Oplosan

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Selasa, 23 Sep 2025 14:43 WIB
Aktivitas bongkar muat beras terlihat di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan, Rabu (3/5/2023). Secara nasional, harga beras premium per Selasa (2/5/2023) sebesar Rp 13.610 per kg, naik dari posisi akhir April yang sebesar Rp 13.590 per kg.
Ilustrasi beras (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui harga beras premium mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI, Hasudungan Sidabalok, menyebut salah satu penyebabnya kasus beras oplosan yang sempat marak beberapa waktu lalu.

"Kenaikan harga beras premium disebabkan aktivitas distribusi beras masih dalam proses pemulihan setelah maraknya kasus 'beras oplosan', " kata Hasudungan dalam keterangan tertulis, Selasa (23/9/2025).

Ia mengatakan kenaikan harga beras mencapai 1,57 persen dari minggu lalu. Kenaikan harga itu berdasarkan hasil pemantauan perkembangan harga pangan strategis tingkat eceran, minggu ketiga September 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beras premium naik 1,57 persen," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Meski demikian, ia menegaskan ketersediaan beras premium sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sudah mulai stabil. Sejak awal September 2025, beras jenis tersebut dapat ditemukan di sejumlah retail modern di Jakarta.

"Beras premium sesuai HET sejak awal September 2025 sudah mulai tersedia di retail modern," tuturnya.

Selain beras, beberapa komoditas pangan lain mengalami kenaikan harga. Berdasarkan pemantauan KPKP, harga cabai merah keriting naik 12,68 persen, cabai rawit merah 5,54 persen, cabai merah TW 4,20 persen, telur ayam ras 1,79 persen, dan daging ayam ras 1,26 persen.

Hasudungan menjelaskan kenaikan harga hortikultura seperti cabai dipicu gangguan produksi akibat curah hujan tinggi di daerah penghasil. Kondisi tersebut membuat hasil panen cepat rusak dan pasokan ke Jakarta menurun.

"Penurunan pasokan antar minggu yang masuk ke Provinsi DKI Jakarta dikarenakan gangguan produksi yang diakibatkan tingginya curah hujan di daerah produksi sehingga hasil panen cepat busuk," ujarnya.

Sementara itu, kenaikan harga ayam dan telur dipengaruhi lonjakan permintaan saat libur panjang perayaan Maulid Nabi.

Ia pun menjelaskan, untuk menekan gejolak harga, Pemprov DKI melakukan sejumlah langkah antara lain, yaitu menggelar Gerakan Pangan Keliling bersama BUMD seperti PT Food Station, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya, yang menyediakan bahan pangan strategis dengan harga sesuai HET atau di bawah pasar.

"Selain itu, kami juga jalankan program paket pangan murah Rp126 ribu berisi beras, daging ayam, telur, daging sapi, ikan kembung, dan susu UHT untuk masyarakat tertentu," jelasnya.

Pihaknya juga mendorong Pasar Jaya memperluas distribusi beras medium SPHP melalui gerai pangan, serta mengembangkan pertanian perkotaan guna menekan ketergantungan pasokan dari luar daerah.

"Mengotimalkan peran BUMD Jakarta seperti Perumda Pasar Jaya untuk mendistribusikan beras medium SPHP melalui gerai - gerai pangannya di daratan maupun di kepulauan," pungkasnya.

Simak juga Video 'Zulhas Usai Lapor Prabowo soal Beras Oplosan: Warga Tak Usah Khawatir':

(bel/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads