BNPB menyampaikan perkembangan situasi pascagempa M 6,5 di Nabire, Papua Tengah. Listrik dan jaringan telekomunikasi yang sempat terputus kini berangsur pulih.
"Tadi malam sampai tadi pagi sempat terjadi padam listrik dan GSM tidak berfungsi. Tapi sekarang berangsur pulih dan kami bisa berkomunikasi dengan jaringan yang lain, pakai Starlink kita bisa berkomunikasi," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam jumpa pers, Jumat (19/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menyampaikan situasi secara umum sudah terkendali. Namun, lanjut Suharyanto, jika eskalasi dampak gempa semakin masif, BNPB akan mengirimkan Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan untuk memimpin penanganan darurat lebih lanjut.
"Apakah status akan ditingkatkan atau apakah ini sudah bisa ditangani, kita akan lihat ke depannya. Jika eskalasi semakin masif, Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Budi Irawan malam ini akan berangkat ke sana," jelas Suharyanto.
Per pukul 10.00 WIB, kerusakan dampak gempa Nabire antara lain kaca di bandara rusak, kantor bupati rusak di bagian plafon, Gereja Katolik KR Malompo rusak di bagian langit-langit, jembatan Sriwani amblas, dan jaringan telepon serta komunikasi sempat lumpuh.
Dia juga mengungkit gempa Nabire tahun 2004 yang memakan korban jiwa.
"Kita masih ingat di Nabire 2004 sama terjadi gempa di Nabire memang saat itu M 6,9, terdapat ratusan korban saat itu dan banyak infrastruktur 1.000 rumah lebih yang rusak. Gempa kali ini skalanya lebih rendah dan terjadinya Subuh. Per hari ini kerusakan dan korban jiwa tak signifikan," ucapnya.
(idn/imk)