9 WNI Hampir Setahun Terjebak Kapal di Laut Mozambik, Kapan Pulang ke RI?

9 WNI Hampir Setahun Terjebak Kapal di Laut Mozambik, Kapan Pulang ke RI?

Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 19 Sep 2025 08:36 WIB
9 ABK asal Indonesia terjebak di kapal Gas Falcon di perairan Mozambik.
Sembilan WNI terjebak di kapal di Mozambik. (Dok Istimewa)
Jakarta -

Sebanyak sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di kapal gas Falcon sudah terjebak hampir setahun di laut Mozambik. Pemulangan mereka bakal dilakukan setelah kru pengganti dari perusahaan yang mengoperasikan kapal itu tiba di Mozambik.

Duta Besar RI di Maputo, Kartika Candra Negara, mengatakan kru pengganti dijanjikan tiba pada Sabtu, 20 September 2025. Dia berharap pergantian kru bisa segera dilakukan dan para WNI itu bisa diturunkan dari kapal.

"Saat ini para ABK WNI masih di atas kapal Gas Falcon. Perkembangan terakhir, para kru pengganti akan tiba pada tanggal 20 September (Sabtu). Rencananya akan langsung dilakukan crew changing pada hari yang sama," ujar Chandra kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan penggantian kru akan dilakukan pada hari berikutnya jika cuaca pada Sabtu (20/9) dalam kondisi tidak baik. Setelah penggantian kru, para WNI itu bakal dibawa ke darat dan bersiap untuk pulang ke Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kita berusaha segerakan untuk kembali ke Indonesia. Tergantung kesediaan tiket ke Jakarta, kita akan upayakan tiga alternatif penerbangan, yaitu via Adis Ababa, Johannesburg atau Maputo," jelas Chandra.

Chandra berharap proses pergantian kru bisa berjalan dengan cepat dan lancar. Dia mengatakan tekanan psikologis hampir setahun berada di atas kapal bukan hal yang ringan.

"Tekanan psikologis selama hampir setahun di atas kapal juga tidak ringan," tuturnya.

Kondisi ABK WNI

Salah satu WNI yang berada di atas kapal gas Falcon, Andarias Aris, mengatakan mereka belum mendapat pasokan makanan sejak 6 September. Dia mengatakan logistik yang dikirimkan hanya berupa bahan bakar.

"Tanggal 6 kemarin memang benar ada fishing boat yang merepat ke sni tapi hanya membawa bahan bakar 7.000 liter bukan persediaan makanan dan last provision yang datang itu di tanggal 29 august 2025 (untuk 1 minggu ke depan). Kami di sini sudah 4 hari kehabisan bahan makan, kami bertahan hidup dengan cara memanggil kapal nelayan yang lewat sekitar sini untuk barter ikan dengan jus buah yang akan kadaluarsa 2 bulan lagi atau dengan sedikit diesel agar kami dapat ikan dari nelayan itu," ujar Andarias.

Dia juga mengatakan kapal masih dalam kondisi bocor. Dia menyebut kondisi kapal juga tidak stabil.

"Kami di sini masih bertahan di kapal yang bocor dengan kondisi memprihatinkan," ujarnya.

Dia juga berharap ada bantuan hukum untuk para ABK. Dia mengatakan gaji mereka juga belum dibayarkan oleh owner kapal.

Sebagai informasi, para ABK itu berangkat pada 7 Oktober 2024 dari Jakarta menuju Mozambik. Mereka tiba di Mozambik pada 24 Oktober 2024.

Setelah membongkar muatan, otoritas maritim setempat disebut menaiki kapal. Otoritas setempat disebut menahan dokumen serta ijazah para ABK. Sejak saat itu, para WNI terus berada di atas kapal dan tak boleh turun ke darat. Kapal Gas Falcon itu juga bocor setelah ditabrak kapal lain pada Rabu (3/9).

Halaman 2 dari 3
(isa/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads