Satgas Garuda Merah Putih II akhirnya kembali tiba di Tanah Air usai 30 hari menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Rasa harap-harap cemas dirasakan prajurit TNI saat berada di udara mendistribusikan bantuan ke Gaza.
Untuk diketahui, Satgas Garuda Merah Putih II memiliki 88 personel yang terdiri atas kru penerbang dan pendukung teknis. Mereka menjalankan misi menggunakan 3 pesawat Hercules C-130J TNI AU dari Skadron Udara 31.
Satgas Garuda Merah Putih II berangkat dari Halim Perdanakusuma pada 13 Agustus lalu, sementara operasi berjalan sejak 17 Agustus hingga 9 September 2025 melalui airdrop dari Yordania dan Mesir. Total bantuan sebesar 91,4 ton atau sekitar 520 bundel.
Usai 30 hari, para prajurit kembali tiba di tanah air. Ketibaan mereka disambut oleh Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono.
"Dari tanggal 17 Agustus 2025, mereka melakukan dropping sampai 28 Agustus 2025. Total yang sudah didrop seberat 91,4 ton dengan jumlah buckle itu ada 520 buckle, yang diterjunkan didrop di Gaza," kata Tonny setelah menyambut Satgas di Lanud Halim, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).
Tonny memastikan bantuan logistik merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan sesama umat manusia. Terlebih, menurutnya, Indonesia merupakan salah satu negara yang sudah beberapa kali melakukan misi ini sebelumnya.
"Ini sebuah catatan sejarah dan hadiah istimewa RI di HUT ke-80, dan misi dari Bapak Presiden ini sebagai wujud nyata Indonesia menjunjung tinggi solidaritas kemanusiaan," ucapnya.
Selain itu, Tonny berterima kasih kepada seluruh personel yang telah menjalankan misi dengan baik. Tak lupa dia juga memberi penghargaan atas kesuksesan misi itu.
"Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh personel Satgas atas dedikasi dan pengabdian, sehingga misi airdrop bantuan kemanusiaan di Gaza dapat berjalan lancar, sukses, dan aman," ungkapnya.
(eva/fca)