Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis' Saat Acara Wisuda, Ini Penjelasan Kampus

Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis' Saat Acara Wisuda, Ini Penjelasan Kampus

Yogi Ernes - detikNews
Jumat, 12 Sep 2025 14:54 WIB
Ilustrasi Kampus UI, Depok
Foto: Universitas Indonesia (Grandyos Zafna/detikFOTO)
Jakarta -

Sebuah video memuat Rektor Universitas Indonesia (UI) Heri Hermansyah diteriaki zionis viral di media sosial. Teriakan itu terjadi saat Heri hadir dalam acara wisuda mahasiswa UI.

Dalam video viral itu awalnya terlihat Heri berada di atas panggung bersama sejumlah orang. Saat akan memberikan pernyataan, teriakan zionis lalu menggema dan diarahkan kepada Heri.

Teriakan zionis itu disuarakan oleh mahasiswa yang berada di area Aula Balairung UI. Teriakan itu membuat pidato Heri tertahan beberapa detik. Tak berselang lama, Heri kembali melanjutkan pidatonya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga sama seperti para wisudawan. Saya alumni UI, saya cinta UI," kata Heri dalam video viral seperti dilihat, Jumat (12/9/2025).

ADVERTISEMENT

Di akhir video viral itu, Heri juga menyinggung soal dana sumbangan bagi UI. Dia menyebut target nominal yang harus terpenuhi pada Februari 2026.

detikcom lalu menghubungi Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, terkait peristiwa viral itu. Dia menjelaskan hal itu terjadi di acara Wisuda dan Penyambutan Mahasiswa Baru UI di Aula Balairung, Kampus UI, Depok, pada Kamis (11/9).

Arie menjelaskan teriakan zionis itu terjadi saat Rektor UI menjelaskan soal program Dana Abadi kampus. Penjelasan itu diberikan kepada wisudawan dan orang tua wisudawan yang hadir di Aula Balairung.

"Ya saat itu momen di mana Bapak Rektor sedang mengikuti sesi program Dana Abadi yang dipandu oleh MC. Sejatinya program Dana Abadi ini merupakan sesi perkenalan kepada para wisudawan dan orang tua wisudawan bahwa UI memiliki Dana Abadi (Endowment Fund) yang dikelola untuk kepentingan sivitas akademika, mulai dari pengembangan riset hingga membantu para mahasiswa yang memiliki keterbatasan finansial untuk menyelesaikan studinya," kata Arie.

Arie menjelaskan ada misinformasi yang terjadi di balik teriakan zionis kepada Rektor UI. Menurutnya, massa yang hadir mengira Rektor UI sedang meminta dana langsung kepada para wisudawan dan orang tua wisudawan.

"Sepertinya terjadi misinformasi bahwa Bapak Rektor meminta dana langsung dari para wisudawan dan orangtua. Sejatinya, sesi tersebut adalah perkenalan program Dana Abadi yang sedang dicapai oleh UI," jelas Arie.

Dia mengatakan Dana Abadi UI tidak hanya bersumber pada sumbangan wisudawan dan orang tua wisudawan. Dana tersebut bisa didapat dari kerja sama akademik hingga filantropis.

"Sumbernya pun tidak utama dari sumbangan wisudawan dan orangtua wisudawan, tetapi hasil kerjasama akademik hingga filantropis. Kalaupun ada yang ingin menyumbang dana abadi dari wisudawan dan orang tua wisudawan, dipersilakan secara sukarela dan tidak ada batasan angka sumbangan," tutur Arie.

"Semoga di masa yang akan datang, jika alumni UI sudah berhasil dan ingin berkontribusi kepada almamater, salah satunya adalah melalui program Dana Abadi ini," sambungnya.

UI sebelumnya juga menuai sorotan setelah mengundang peneliti Peter Berkowitz sebagai narasumber di Orientasi Program Pascasarjana bulan lalu. Peter Berkowitz diketahui memiliki latar belakang sebagai pendukung Israel atas serangan ke Palestina.

Pihak UI lalu mengaku khilaf atas peristiwa yang terjadi. UI menegaskan akan lebih berhati-hati.

"Adapun tentang latar belakang pembicara dari luar negeri, Prof. Peter Berkowitz (The Hoover Institutions - University of Stanford), dengan segala kerendahan hati UI mengakui kurang hati-hati," kata Arie kepada wartawan, Minggu (24/8).

UI menegaskan komitmen dalam mendukung kemerdekaan Palestina. UI juga menyampaikan permintaan maaf setelah tidak teliti dalam melihat latar belakang Peter Berkowitz.

"Dan untuk itu UI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Indonesia atas kekhilafan dalam kekurangcermatan saat melakukan background check terhadap yang bersangkutan," imbuhnya.

Simak juga Video: Penjelasan Lengkap UI Terkait Undang Akademisi Pro-Israel

Halaman 2 dari 2
(ygs/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads