Enam siswa SMKN 1 Cileungsi, Bogor, yang menjadi korban atap sekolah ambruk masih dirawat di rumah sakit. Satu korban saat ini dirujuk ke RSUD Ciawi.
"Di RS Thamrin satu (korban) dirujuk ke (RSUD) Ciawi dalam penanganan," kata Kapolsek Cileungsi Kompol Edison kepada wartawan di lokasi, Kamis (11/9/2025).
Saat ini, siswa tersebut sedang menjalani observasi di RSUD Ciawi. Sebab, menurut dia, RSUD Ciawi memiliki peralatan medis yang lebih lengkap untuk penanganan korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai saat ini masih observasi karena di (RS) Thamrin kan dirasa kurang, ketika dirujuk di Ciawi dalam pemantauan," ucapnya.
Target Perbaikan Selesai Tahun Ini
Sebelumnya, perbaikan SMKN 1 Cileungsi yang atapnya ambruk akan dilakukan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebutkan, selain memperbaiki atap, Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) akan membangun ruang kelas baru.
"Kami didampingi pihak direktur SMK, berkomitmen membantu pembangunan atap yang rusak, nanti dari Dinas Pendidikan coba membantu tambahan ruang kelas baru," kata Abdul Mu'ti kepada wartawan di lokasi.
Dia berharap pembangunan rampung pada pertengahan Desember 2025. Anggaran yang akan digunakan adalah anggaran tahun ini.
"Kemudian kita harapkan pembangunan itu dapat dilaksanakan, dan selesai pada selambat-lambatnya pertengahan Desember tahun ini. Jadi anggarannya pakai anggaran 2025 sehingga pelaksanaannya harus selesai pada tahun 2025," bebernya.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (10/9) pagi. Total sebanyak 31 orang mengalami luka-luka, yang terdiri atas 29 murid dan dua guru.
Akibatnya, saat ini kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring hingga besok. Tiga tenda telah disiapkan untuk sementara hingga ruangan kelas rampung diperbaiki.
Tonton juga Video Kepanikan Siswa Usai Atap SMK di Cileungsi Ambruk