Gubernur Banten Andra Soni menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak membahas pembangunan MRT ke Provinsi Banten. Dia menyebutkan perlu keterlibatan Pemprov DKI Jakarta hingga pihak swasta agar proyek tersebut bisa berjalan.
Rapat koordinasi digelar di Tangerang Selatan pada Senin (8/9/2025). Hadir dalam pertemuan itu Wali Kota Tangerang Sachrudin, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan, dan Sekda Kabupaten Tangerang. Selain itu, hadir Dirut MRT Tuhiyat dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
Andra Soni menyampaikan, pembangunan MRT dari Kembangan ke Balaraja masuk ke Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Dia menegaskan Pemprov Banten tidak bisa mewujudkan hal tersebut sendirian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kami, Pemprov Banten, berinisiatif agar progres bisa lebih cepat. Kami menyadari ada keterbatasan, sehingga perlu keterlibatan pihak swasta, juga Pemprov DKI Jakarta, khususnya PT MRT, agar intens terlibat," katanya.
Pemprov Banten pun disebut sudah berkomunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung terkait pembangunan MRT ke Banten. Diketahui, MRT merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.
"Alhamdulillah, saya juga sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gubernur Jakarta, Mas Pramono, dan meminta dukungan beliau. Karena beliau punya pengalaman, dan MRT ini adalah perseroda dari Jakarta," ujarnya.
Andra menambahkan, Pemprov Banten ingin bertindak aktif untuk mempercepat pembangunan MRT, baik dari Kembangan ke Balaraja maupun dari Lebak Bulus ke Serpong.
"Kami, Pemprov Banten bersama kabupaten/kota di Tangerang Raya, berinisiatif ikut serta memikirkan supaya proyek ini bisa jalan. Saya ambil contoh, pembangunan jalur Cikarang sampai Tomang, lalu jalur Kembangan-Balaraja. Kalau menunggu Cikarang-Tomang selesai, itu bisa butuh bertahun-tahun. Maka kami berinisiatif agar bisa dilakukan simultan," katanya.
Simak juga Video Foke ke Rano: Bilang Koster, yang Bikin MRT Jakarta Itu Gue