Polisi Ungkap Ada Pihak Sengaja Jadikan Pelajar 'Tameng' saat Ricuh Jakarta

Wildan Noviansah - detikNews
Jumat, 05 Sep 2025 01:05 WIB
Foto: Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana (Wildan/detikcom)
Jakarta -

Polda Metro Jaya mengungkap temuan lain terkait kericuhan yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Polisi menyebut ada upaya masif mengajak anak-anak untuk ikut serta dalam aksi hingga berujung kericuhan.

"Kami merangkai ternyata ada kesamaan pola ada upaya masif yang terjadi di media sosial dengan sasaran spesifik anak jelas itu jelas," kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Kamis (4/9/2025).

Dia mengatakan kelompok tersebut diduga hendak menjadikan pelajar sebagai tameng atau martir saat kericuhan terjadi.

"Tetapi jaringan ini bergerak dengan tujuan yang sama menjadikan anak, menjadikan pelajar, sebagai tameng sebagai martir di berbagai arti yang setelah kita lihat karena tidak terkoordinir karena tidak mengerti tuntunan spesifiknya terjadilah peristiwa-peristiwa yang berujung kericuhan," jelasnya.

Putu Kholis menjelaskan hal itu juga sejalan dengan data yang diperoleh polisi terkait peningkatan keterlibatan pelajar saat aksi. Setelah peristiwa kericuhan tanggal 28 Agustus jumlah pelajar yang ikut aksi meningkat hingga 72 persen.

"Hasil analisis kami yang diikuti dalam media maupun di lapangan langsung pelipatan anak di awal Minggu tanggal 25 mencapai itu 51 persen itu sudah sangat mengkhawatirkan. Di peristiwa pasca tanggal 28 terdapat kericuhan yang merembet ke beberapa titik kuning terdapat lonjakan mobilisasi anak menjadi 72 persen,"jelasnya.

"Dalam konteks kita melihat dan dalam semangat perlindungan anak ini angka-angka yang sangat mengkhawatirkan apabila aksi-aksi yang tidak terkoordinir pelibatan anaknya jauh lebih besar daripada orang dewasa itu sendiri," imbuhnya.




(wnv/maa)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork