Menbud Dorong Sinergi Kemenbud & Perguruan Tinggi Majukan Budaya RI

Menbud Dorong Sinergi Kemenbud & Perguruan Tinggi Majukan Budaya RI

Inkana Putri - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 16:23 WIB
Kementerian Kebudayaan
Foto: Kementerian Kebudayaan
Jakarta -

Kementerian Kebudayaan menggelar agenda Penyusunan Rumusan Strategi Pengembangan dan Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Kebudayaan di Hotel Prama Sanur Beach Bali, Denpasar, Bali. Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya peran sarana dan prasarana kebudayaan dalam pelestarian, pengembangan, serta pemanfaatan kebudayaan nasional.

Menurut Fadli, gedung kesenian, museum, balai budaya, taman budaya, hingga arsip budaya bukan sekadar fasilitas fisik, melainkan ruang hidup bagi kebudayaan. Ia pun menegaskan arah kebijakan Kemenbud tidak hanya bertujuan memastikan ketersediaan infrastruktur, tetapi juga menjamin fungsinya agar optimal bagi masyarakat.

Fadli juga mendorong sinergi antara Kemenbud dan institusi pendidikan tinggi dalam memajukan kebudayaan Indonesia. Ia menilai perguruan tinggi berperan vital dalam institusionalisasi nilai-nilai budaya, baik warisan budaya takbenda maupun benda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sinilah akan lahir para ahli yang menjadi pionir pemajuan kebudayaan. Kita memiliki mandat konstitusi, khususnya Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, yang menegaskan bahwa negara wajib memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia," ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Selasa (2/9/2025).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Fadli menyoroti peran penting perguruan tinggi seni budaya. Menurutnya, kampus merupakan laboratorium kebudayaan Indonesia, tempat berbagai nilai, ide, gagasan, serta eksperimentasi di bidang seni dan budaya diuji dan dikembangkan.

Sejarah mencatat kampus-kampus seni budaya di berbagai belahan dunia turut menjadi motor penggerak perubahan besar. Ia pun mencontohnya Gerakan Beat Generation di Amerika Serikat yang lahir dari Columbia University. Kemudian Kala Bhavana yang dipelopori Rabindranath Tagore di India menjadi fondasi seni modern sekaligus simbol perlawanan terhadap kolonialisme.

Gencarkan Kolaborasi Lintas Sektor

Sejak berdirinya Kemenbud pada Oktober 2024, Fadli mengatakan pihaknya telah menghadapi berbagai tantangan. Namun, ia menegaskan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan, termasuk dengan pemerintah daerah, komunitas budaya, dan tentu saja, kampus-kampus seni dan budaya di Indonesia.

Fadli mengungkapkan Indonesia berpotensi besar untuk menjadi super power di bidang kebudayaan. Dengan lebih dari 2.213 warisan budaya takbenda yang telah terdaftar dan ribuan lainnya yang belum tercatat, Indonesia dinilai memiliki kekayaan budaya yang tak tertandingi di dunia.

"Dari tarian, musik, seni pertunjukan, permainan tradisional, manuskrip, bahasa, sastra, hingga kuliner, Indonesia memiliki kekuatan budaya yang luar biasa. Tantangan kita adalah bagaimana mengelola dan memanfaatkannya agar memberi manfaat besar bagi bangsa dan dunia," tegasnya.

Pada kegiatan ini, Fadli juga menyoroti pentingnya ekosistem budaya yang sehat dan berkelanjutan. Ia juga mendorong penguatan industri kreatif berbasis budaya atau Cultural and Creative Industry (CCI), yang menjadi penyumbang signifikan bagi ekonomi nasional.

Ia pun mencontohkan keberhasilan industri budaya Indonesia antara lain, perkembangan film nasional yang meraih lebih dari 81 juta penonton pada 2024. Meski demikian, Fadli juga mengingatkan pentingnya menjaga keberlangsungan ekosistem bioskop di tengah persaingan dengan platform digital atau OTT.

Mengakhiri sambutannya, Fadli mengajak seluruh pihak berkolaborasi untuk memajukan budaya Indonesia ke tingkat dunia.

"Kementerian Kebudayaan adalah instrumen. Instrumen ini hanya akan bermanfaat apabila kita semua memanfaatkannya dengan baik. Saya yakin, dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, kebudayaan Indonesia akan semakin maju, menjadi kebanggaan bangsa, sekaligus memberi kontribusi besar di tengah peradaban dunia," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Sarana dan Prasarana, Feri Arlius mengatakan penyusunan rumusan strategi ini menjadi langkah penting Kemenbud untuk menghimpun gagasan dan ide dari kalangan akademisi. Hal ini menjadi upaya pengembangan, pembinaan, dan pemberdayaan kebudayaan nasional ke depan.

"Kami berharap kolaborasi yang dirumuskan hari ini dapat menghasilkan arah kebijakan yang konkret dan aplikatif, demi memperkuat infrastruktur kebudayaan dan mendorong lahirnya SDM unggul di bidang seni dan budaya," tambah Feri.

Terdapat beberapa poin penting yang menjadi arah pembahasan, antara lain revitalisasi fungsi kampus sebagai ruang publik budaya, penguatan sarana dan prasarana kebudayaan di perguruan tinggi seni dan fakultas budaya. Kemudian, peningkatan kerja sama lintas sektor dalam pemajuan kebudayaan, serta fasilitasi akses pendanaan dan kemitraan.

Tonton juga Video: Pacu Jalur 2025 dan 'Aura Farming' Jadi Magnet Diplomasi Budaya

(anl/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads