Mayapada Tantang Singapura-Malaysia Lewat Wisata Medis di Batam

Mayapada Tantang Singapura-Malaysia Lewat Wisata Medis di Batam

mega - detikNews
Selasa, 02 Sep 2025 14:53 WIB
Peletakan batu pertama pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) di Batam, pada Rabu (27/8).
Foto: Mayapada Healthcare
Jakarta -

Persaingan sektor wisata medis di Asia Tenggara bakal semakin sengit dengan hadirnya Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH). Rumah sakit berstandar internasional hasil kolaborasi Mayapada Healthcare dengan Apollo Hospitals India ini dibangun di kawasan KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam dengan investasi lebih dari Rp1 triliun.

Langkah ini diyakini bakal menjadi penantang serius dominasi Singapura dan Malaysia, yang selama ini menjadi tujuan utama warga Indonesia untuk berobat. Setiap tahun, hampir 2 juta orang Indonesia mencari layanan kesehatan ke luar negeri, terutama ke Singapura, dengan potensi devisa hilang mencapai Rp200 triliun.

Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, menegaskan bahwa pembangunan MABIH bukan sekadar proyek bisnis, tetapi strategi besar untuk memperkuat kemandirian kesehatan bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembangunan MABIH bukan hanya investasi kesehatan, tapi juga investasi masa depan bangsa. Kami ingin masyarakat Indonesia bisa mendapatkan layanan kesehatan berstandar internasional tanpa perlu ke luar negeri," ujarnya dalam peletakan batu pertama di Sekupang, Batam (27/8/2025).

ADVERTISEMENT

Selain membendung arus pasien Indonesia ke Singapura-Malaysia, Mayapada juga menargetkan pasar wisata medis internasional. Batam dipilih karena lokasinya yang strategis, hanya sepelemparan batu dari Singapura. Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, optimistis fasilitas ini akan menjadi magnet baru.

"Kehadiran Mayapada yang berstandar internasional, maka yang sebelumnya menyebrang keluar negeri untuk berobat, nanti cukup di sini. Bahkan kita optimis dapat menarik pasien luar negeri untuk berobat ke sini. Mayapada akan jadi destinasi baru bagi wisata kesehatan Batam," jelasnya.

Sementara itu, Plt Sekjen Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, menyebut langkah Mayapada sejalan dengan strategi pemerintah menjadikan Batam sebagai pusat wisata medis.

"Setiap tahun hampir dua juta orang Indonesia berobat ke luar negeri dengan potensi devisa hilang hingga Rp200 triliun. Kehadiran MABIH diharapkan bisa menjadi solusi mengurangi fenomena tersebut," tuturnya.

MABIH akan berdiri di lahan 2,9 hektare dengan kapasitas 250 tempat tidur dan desain green hospital rancangan HKS Singapore. Fasilitas unggulan yang ditawarkan mencakup kardiovaskular, onkologi, neurologi, ortopedi hingga transplantasi organ, dengan teknologi medis mutakhir seperti bedah robotik generasi terbaru, AI monitoring, serta terapi sel & genetik.

mabim

Presiden Direktur & CEO Mayapada Healthcare, Navin Sonthalia, menambahkan bahwa strategi Batam sebagai KEK memungkinkan RS ini menghadirkan dokter asing senior, memperkuat kolaborasi dengan tenaga medis Indonesia, serta menawarkan tarif kompetitif.

"Semua ini demi satu tujuan, menghadirkan layanan medis advanced, berstandar internasional, dengan tarif kompetitif bagi masyarakat Indonesia," jelasnya.

Dengan langkah ini, Indonesia bukan hanya mengurangi ketergantungan layanan kesehatan luar negeri, tetapi juga berpotensi membalikkan arus pasien, dari outbound ke inbound medical tourism, menjadikan Batam rival baru Singapura dan Malaysia di sektor wisata medis.

Tonton juga video "RS Asing Masuk Indonesia Untuk Siapa?" di sini:

(mpr/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads