Bantuan dari Unusa, Warga Kendangsari Surabaya Ubah Air Got Jadi Jernih

Bantuan dari Unusa, Warga Kendangsari Surabaya Ubah Air Got Jadi Jernih

Rahmat Khairurizqi - detikNews
Senin, 01 Sep 2025 19:39 WIB
Pemkot Surabaya
Foto: dok. Pemkot Surabaya
Jakarta -

Warga di Kampung Kendangsari RW 05, Kecamatan Tenggilis, Surabaya, kini bisa mendapatkan solusi untuk kebutuhan air sehari-hari. Air selokan yang biasanya terbuang begitu saja kini bisa dimanfaatkan berkat teknologi penjernih air yang disediakan oleh Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).

Kampung yang selama ini dikenal dengan kampung hidroponik itu, kini tidak lagi kesulitan air untuk kebutuhan menyirami tanaman. Selama ini mereka bisa menghasilkan aneka sayuran untuk kebutuhan warga.

Kondisi itu dirasakan warga setelah pihak kecamatan, kelurahan, dan didukung Wakil Ketua DPRD Surabaya, Laila Mufidah mendapat bantuan dari pihak kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) berapa alat penjernih air selokan yang bernama Unusa Water.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat dengan teknologi sederhana ini mampu memfilter air selokan menjadi air jernih. Sumber air di selokan ditampung lebih dulu dengan proses filterisasi dengan bahan alam. Mulai dari pasir, karbon aktif atau arang, batuan-batuan zeolit dan bahan lain dalam sebuah tampungan di selokan. Inilah pre-filtrasi untuk memisahkan lumpur.

Kemudian akan difiltrasi hingga ditampung di tandon. Hasil filtrasi air selokan itu akan menjadi air yang jernih dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan sanitasi dan kebutuhan harian warga lainnya.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah warga senang. Tak lagi pusing untuk kebutuhan siram-siram tanaman di kampung hidroponik," kata Ketua RW 05, Marto, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Selain untuk menyirami tanaman sayur, warga juga bisa memanfaatkan untuk mencuci motor. Warga bisa memanfaatkan air selokan untuk keperluan harian setelah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unusa memberi bantuan Unusa Water.

Tetapi, penting untuk diingat juga bahwa keberhasilan ini juga bergantung pada partisipasi aktif dan perawatan bersama dari seluruh masyarakat.

Dalam acara tersebut, turut hadir Rektor Unusa, Prof Achmad Jazidie bersama Ketua LPPM Unusa, Achmad Syafiuddin. Selain itu, keberadaan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji dan Laila yang turut serta berpartisipasi dalam agenda itu menunjukkan komitmen pemerintah untuk terlibat langsung dalam solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Seperti, adanya nilai manfaat dari alat yang ramah lingkungan itu.

"Masyarakat Kendangsari tak lagi pusing melihat hidroponik dan tanaman pot nya mati karena kesulitan air untuk menyiram. Sudah ada tandon dari selokan yang aman, mudah dan praktis untuk siram-siram. Tolong alatnya dijaga dan dimanfaatkan bersama," kata Laila.

Alat pengolah limbah cair itu memang mampu mengubah air kotor atau comberan menjadi air bersih. Layak digunakan untuk sanitasi, mandi, bahkan untuk menyiram tanaman. Dengan selokan air yang melimpah bisa diolah dan hasilnya untuk menyiram tanaman dengan air layak dan bersih.

Laila mengapresiasi warga dan kampus Unusa yang bersinergi untuk membangun lingkungan yang berkelanjutan di kampung Kendangsari. Politisi PKB ini mendukung penuh upaya sinergi dengan semua pihak.

"Kampung Kendangsari telah menunjukkan kebersamaan bangun kota. Pihak ketiga melalui CSR atau program penguatan yang lain harus makin diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat," kata Laila.

Adapun membangun Kota Surabaya membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan memastikan bahwa pembangunan Kota Pahlawan dapat berjalan lebih merata dan inklusif.

Laila berharap dengan dukungan banyak pihak mulai dari komunitas lokal maupun lembaga lainnya yang turut berkontribusi untuk Kota Surabaya. Dengan Setiap langkah kecil, dimulai dari kampung-kampung, akan memberikan dampak besar bagi kemajuan bersama.

Politisi perempuan PKB itu meyakini bahwa banyak pihak, baik itu sektor swasta, universitas, maupun individu-individu ataupun masyarakat yang peduli, dapat turut serta berkontribusi dalam membangun kota, untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam pengembangan inovasi yang berkelanjutan ini.

Selain membantu alat penjernih air selokan comberan menjadi air bersih dan layak pakai, kampus Unusa juga memberikan bantuan insinerator. Teknologi tepat guna untuk pengolahan sampah yang ramah lingkungan. Bahan bakarnya bisa dari minyak jelantah.

Sementara itu, Syafiuddin mengatakan bahwa kampusnya memang tengah mengembangkan teknologi yang bisa dimanfaatkan masyarakat.

"Ini bentuk perhatian kami kepada masyarakat. Selain di Kampung Kendangsari, alat yang sama juga kami perbantukan untuk Pondok-pondok pesantren seluruh Indonesia," kata Syafiuddin.

Syafiuddin yang juga ketua Center for Environmental Health of Pesantren (CEHP) Unusa ini menyampaikan bahwa Unusa Water penjernih air tersebut banyak manfaatnya. Terutama bagi masyarakat yang memerlukan kebutuhan air bersih.

Operasional yang mudah dan alat yang murah, alat penjernih air tersebut bisa ramah masyarakat. Kandungan alat atau kandungan material bahan seratus persen dalam negeri. Onderdil murah dan mudah.

Diketahui, LPPM Unusa sudah melatih warga Kendangsari untuk mengoperasikan alat penjernih itu. Selain itu, warga juga sudah dilatih untuk maintenance hingga antisipasi onderdil.

Tonton juga Video: Bayrun for Charity 2024, Aksi Nyata untuk Air Bersih

(prf/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads