Menko AHY-Mentrans Lepas Tim Ekspedisi Patriot: Fokus Riset-Petakan Ekonomi

Menko AHY-Mentrans Lepas Tim Ekspedisi Patriot: Fokus Riset-Petakan Ekonomi

Taufiq Syarifudin - detikNews
Senin, 25 Agu 2025 16:24 WIB
Menko AHY dan Mentrans Iftitah lepas Tim Ekspedisi Patriot
Foto: Menko AHY dan Mentrans Iftitah lepas Tim Ekspedisi Patriot (Taufiq/detikcom)
Jakarta -

Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman bersama Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melepas Tim Ekspedisi Patriot. Tim dengan 2000 peserta dari kalangan mahasiswa, peneliti, hingga dosen diminta metakan potensi ekonomi agar menjadi masukan untuk pemerintah.

AHY mengatakan program ini akan membantu mewujudkan asta cita Presiden Prabowo. Katanya, Prabowo ingin mengejar pertumbuhan ekonomi yang tinggi hingga akhir masa jabatannya.

"Bapak-Ibu sekalian, para anggota tim Ekspedisi Patriot, sebentar lagi tim ini akan diberangkatkan. Pesan saya adalah mari kita benar-benar fokus pada misi kita yang telah ditetapkan. Menjalankan riset sekaligus untuk mengetahui, memetakan potensi ekonomi," kata AHY dalam sambutannya saat pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Balai Kartini, Senin (25/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

AHY menerangkan, pemetaan potensi ekonomi dilakukan lantaran setiap daerah memiliki keunikan masing-masing. Setiap daerah punya kelebihan dan kekurangan.

ADVERTISEMENT

"Ada yang potensinya di sektor pertanian, perkebunan, ada juga yang di pesisir, berarti lebih bahari, kelautan, perikanan. Ada juga yang sebetulnya punya potensi di sektor industri, manufaktur, termasuk ekonomi kreatif, pariwisata, dan semua itu membutuhkan dukungan program kebijakan dari pusat yang disinergiskan dengan pemerintah di tingkat provinsi, juga kabupaten, kota," jelas dia.

Putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mencontohkan ada suatu daerah di Melolo, Sumba Timur yang tandus namun kini jadi daerah produktif. Katanya hal ini karena adanya dukungan dari banyak pihak.

"Tepatnya di kawasan transmigrasi Melolo. Tanah yang tandus, berbatuan, panas, sulit air, yang menurut banyak orang ini sulit untuk dikembangkan. Tidak mungkin kemudian hidup industri ternyata dengan inovasi, dengan keberanian, dan dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, stakeholders, termasuk menghadirkan investasi, dunia usaha yang juga ingin memajukan daerah tersebut," ungkapnya.

"Alhasil dengan penelitian, dengan inovasi tadi, dan teknologi yang tepat, maka batu-batu tadi bisa menjelmah menjadi tanah-tanah yang subur. Dan kini menjadi salah satu kawasan tebu yang sangat produktif," imbuh dia.

Kemudian Iftitah Sulaiman menuturkan, paradigma transmigrasi kali ini berbeda dari masa sebelumnya. Untuk itu upaya transmigrasi ini diharapkan jadi langkah untuk membangun kawasan ekonomi hingga pembangunan peradaban.

"Jika dulu transmigrasi identik dengan memindahkan orang miskin, maka sekarang transmigrasi berarti distribusi anak-anak muda unggul, sarjana, peneliti, dan calon pemimpin masa depan bangsa," kata Iftitah.

Simak juga Video 'AHY Ungkap Arahan Baru Prabowo soal Kelanjutan Giant Sea Wall':

(maa/maa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads