Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menjelaskan alasan Presiden Prabowo Subianto hanya melantik enam duta besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) dari 24 dubes yang lolos uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPR RI beberapa waktu lalu. Sugiono menjelaskan para dubes harus mendapat persetujuan atau agrément dari negara penerima untuk menjalankan tugasnya.
Sugiono mengatakan baru keenam dubes tersebut yang telah mendapat persetujuan dari negara penerima sehingga langsung dilantik Prabowo. Sementara, sisanya masih menunggu persetujuan.
"Kita masih menunggu persetujuan dari negara masing-masing. Jadi ini begitu yang enam sudah selesai langsung kita lantik, karena kita masih agak harus mengejar trimester berikutnya nih, kan harus masuk lagi. Jadi yang kemarin, begitu udah ada yang terima, istilahnya agreement dari negara tujuan, langsung kita lantik," kata Sugiono usai pelantikan dubes di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Sugiono menjelaskan tidak ada mekanisme permohonan batas waktu bagi negara penerima supaya dapat segera memberikan agrément kepada dubes-dubes RI. Sugiono mengatakan para dubes perlu menunggu terbitnya agrément sesuai keinginan negara penerima.
"Nggak ada, nggak ada, mekanismenya itu tergantung masing-masing negara, tidak ada dipercepat atau ini. Kita maunya hari ini selesai, langsung selesai kan. Tapi kan kembali lagi pada ketersediaan waktu kepala negaranya atau kepala pemerintahannya," kata dia.
(fca/maa)