Sosok Irvian 'Sultan' Kemnaker yang Seroyal Itu Tebar Harta ke Noel

Sosok Irvian 'Sultan' Kemnaker yang Seroyal Itu Tebar Harta ke Noel

Adrial akbar - detikNews
Senin, 25 Agu 2025 11:58 WIB
Tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan sekaligus Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3 Kemenaker tahun 2022-2025, Irvian Bobby Mahendro (kanan) saat berjalan menuju mobil tahanan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, (Jumat (22/8/2025).
Irvian saat dibawa ke mobil tahanan KPK (Foto: ANTARA/Rio Feisal)
Jakarta -

KPK mengungkap ada sosok 'sultan' dalam kasus dugaan pemerasan sertifikat keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kemnaker. Sosok tersebut ialah Irvian Bobby Mahendro Putro (IBM), yang juga menjadi salah satu tersangka dalam kasus ini.

Dirangkum detikcom, Senin (25/8/2025), Irvian Bobby merupakan aparatur sipil negara (ASN) di Kemnaker yang menjabat Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). KPK menyebut Irvian menjabat posisi tersebut pada 2022-2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irvian dipanggil 'sultan' karena dikenal sosok yang memiliki banyak uang. Mantan Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel (IEG) disebut memanggil Irvian dengan sebutan 'sultan'. KPK mengungkap Noel diduga sempat meminta uang untuk merenovasi rumah dan diberikan Rp 3 miliar.

"IEG menyebut IBM sebagai sultan, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3," ucap Ketua KPK Setyo Budiyanto kepada wartawan, Sabtu (23/8).

ADVERTISEMENT

Noel juga diduga sempat bertanya kepada Irvian terkait motor apa yang cocok untuknya. Setyo mengatakan Irvian mengirimkan motor Ducati kepada Noel.

"Saat minta motor, IEG (Noel) ngomong ke IBM (Irvian), 'Kamu main motor besar ya? Kalau untuk saya cocoknya motor apa?'. Kemudian IBM belikan dan kirim ke rumahnya, satu Ducati," sebutnya.

Irvian Bobby (dok. YouTube KPK)Irvian Bobby (dok. YouTube KPK)

Terima Aliran Uang Rp 69 Miliar

KPK menduga Irvian mendapat aliran uang sebesar Rp 69 miliar. Uang itu digunakan untuk berbagai keperluan mulai dari belanja, DP rumah, hingga sejumlah kendaraan.

"Saudara IBM diduga menerima aliran uang sejumlah Rp 69 miliar melalui perantara," kata Setyo dalam konferensi pers, Jumat (29/8).

Duit itu diduga berasal dari total Rp 81 miliar yang terkumpul dari pemerasan terhadap pihak yang mengurus sertifikasi K3 mulai 2019-2025. Irvian diduga menggunakan uang itu untuk keperluan pribadi, termasuk membeli kendaraan hingga menyertakan modal ke perusahaan.

Namun, jumlah penerimaan itu tak sebanding dengan harta Irvian di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). Irvian terakhir kali melaporkan pada 2 Maret 2022. Dilihat dari LHKPN miliknya, Minggu (24/8), Irvian punya total kekayaan Rp 3.905.374.068 (RP 3,9 miliar).

Irvian memiliki tanah dan bangunan seluas 145 M2 di Jakarta Selatan senilai Rp 1.278.247.000. Selain itu, dia tercatat memiliki 1 unit mobil Mitsubishi Pajero senilai Rp 335.000.000.

Masih dalam laporan yang sama, Irvian memiliki harta bergerak senilai Rp 75.253.273, dan kas Rp 2.216.873.795, Irvian tercatat tak memiliki utang. Jika ditotal, harta kekayaan Irvian sebesar Rp 3.905.374.068.

KPK pun menduga Irvian tidak patuh melaporkan LHKPN-nya. Hal itu karena ada selisih di mana dirinya menerima Rp 69 miliar dalam kasus pemerasan, sedangkan LHKPN-nya hanya Rp 3,9 miliar.

"Artinya dalam pelaporan LHKPN saudara IBM ini juga diduga tidak patuh. Jumlah asetnya tidak sinkron dengan temuan awal dalam kegiatan tangkap tangan ini," kata Jubir KPK Budi Prasetyo ketika dihubungi, Minggu (24/8).

"KPK pasti akan lakukan follow the money atas aset-aset yang diduga terkait ataupun merupakan hasil dari tindak pidana korupsi," tambahnya.

Simak Video 'Sederet Ucapan Kontroversial Immanuel Ebenezer yang Kini Diciduk KPK':

Halaman 5 dari 4
(ial/haf)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads