Alih Fungsi Trotoar agar Macet TB Simatupang Berkurang

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 22:30 WIB
Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan sejumlah jurus untuk menangani kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, salah satunya rencana alih fungsi trotoar. (Taufiq Syarifudin/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengeluarkan sejumlah jurus untuk menangani kemacetan parah di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan (Jaksel). Sebagian trotoar akan dialihfungsikan demi menambah lebar badan jalan.

Pemanfaatan trotoar diharapkan membuat arus lalu lintas (lalin) lebih lancar karena ada penambahan lajur kendaraan. Sebagaimana diketahui, salah satu faktor kemacetan di Jalan TB Simatupang ialah adanya galian proyek infrastruktur kota.

Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bersama Dinas Bina Marga mengambil langkah ini sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang meminta minimal ada dua lajur di Jalan TB Simatupang.

"Kami dengan Dinas Bina Marga akan mengambil sedikit trotoar, khususnya di TB Simatupang area Cibis Park, sehingga lebar lajur lalu lintas paling tidak bisa kembali dua lajur," kata Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota, Kamis (21/8/2025).

Dia menjelaskan kemacetan di Jalan TB Simatupang dipicu galian proyek pembuatan saluran air bersih dan saluran limbah, hingga pembangunan complete street oleh Dinas Bina Marga. Sejumlah pekerjaan itu membuat badan jalan menyempit hanya tersisa satu lajur di beberapa titik.

Lalin Jalan TB Simatupang macet turut dipicu galian proyek infrastruktur (Taufiq/detikcom)

"Akibatnya, kemacetan sangat parah. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat agar menggunakan rute alternatif atau beralih ke angkutan umum yang tersedia," ujarnya.

Syafrin memastikan penyesuaian trotoar tidak akan mengabaikan aspek keselamatan pejalan kaki. Dishub bersama Bina Marga akan menghitung ulang desain safety work agar fungsi trotoar tetap ada meski sebagian lahannya dipakai untuk kendaraan.

"Untuk itu, kami mengimbau kepada masyarakat gunakan rute-rute alternatif atau gunakan angkutan umum yang ada sehingga kepadatan yang terjadi di kawasan itu untuk saat ini itu bisa diminimalisir dengan berpindah ke angkutan umum," imbuhnya.




(jbr/eva)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork