Cakep! Ibas Sampaikan Pesan Literasi dan Semangat Kebangsaan Lewat Pantun

Cakep! Ibas Sampaikan Pesan Literasi dan Semangat Kebangsaan Lewat Pantun

Diffa Rezy - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 16:07 WIB
Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas)
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan pesan literasi dan semangat kebangsaan lewat pantun. Hal ini diungkapkan Ibas saat audiensi pembahasan tentang masa depan Rumah Pintar Nasional di Gedung MPR RI.

Diketahui, audiensi bertajuk 'Bersinergi Mencerdaskan Negeri: Membangun Generasi Cerdas Bersama Rumah Pintar Nasional' ini dihadiri oleh pengurus inti P2RPN, seperti Pembina Murniati Widodo, Ketua Panitia Rakornas P2RPN 2025 Carolina Kaluku dan Sekretaris Panitia Deden Ariffan.

Mengawali sambutannya, Ibas menyapa para peserta dengan penuh semangat dan nuansa kebangsaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selamat datang di Rumah Kebangsaan MPR RI, pengawal konstitusi, penjaga kedaulatan rakyat," ujar Ibas dalam keterangannya, Kamis (20/8/2025).

Tak lama, ia melanjutkan dengan pantun pembuka yang membuat suasana menjadi lebih cair dan hangat.

ADVERTISEMENT

"Langit tak selalu berwarna cerah,
Namun langkah tak boleh menyerah.
Syukur dan terima kasih kami ucapkan,
Semoga bernilai pahala dan berkah."

Pantun tersebut disampaikan di hadapan Ketua P2RPN, Okke Hatta Rajasa, yang juga merupakan ibu mertuanya. Ibas mengaku kebiasaannya berpantun tak lepas dari budaya keluarga.

"Memang saya harus belajar juga. Istri saya dari Sumatra, jadi harus bisa berpantun juga," terangnya.

Sepanjang sambutan, Ibas menyampaikan pantun-pantun sirat makna, meliputi literasi, kepedulian, hingga semangat kebangsaan.

"Pulang ke rumah bawa ikan,
Ikan segar di meja makan.
Inilah sahabat Demokrat,
Anggota DPR yang penuh kepedulian."

Ia juga menyelipkan pantun tentang suara perempuan Indonesia.

"Terbang elang di langit biru,
Melayang tinggi meraih impian.
Pia Demokrat hadir di sini,
Membawa suara wanita bangsawan."

Lebih lanjut, Ibas juga membagikan memori bersama istrinya, Aliya Rajasa, ketika terlibat dalam program pendidikan keliling, Mobil Pintar.

"Jadi mengingat sedikit memori tentang Mobil Pintar-
Mobil pintar berhenti di hadapan,
Anak-anak riang sambut senyuman.
Ibas Aliya bertemu di lapangan,
Membawa cinta, ilmu, dan harapan."

Tak berhenti di sana, Ibas kembali menyampaikan pantun yang mengingatkan pentingnya merawat literasi bangsa.

"Ke rumah nenek membawa peta,
Singgah sebentar di kolam ikan.
Buku bukan cuma untuk dibaca,
Tapi jendela menuju masa depan."

"Turun ke ladang membawa benih,
Dibawa sambil naik kuda delman.
Pendidikan itu adalah hak yang bersih."

"Ke Pasar Minggu beli ketupat,
Beli dua buat sarapan pagi.
Kalau literasi terus dirawat,
Maka bangsa ini akan berdiri tinggi."

Sebagai penutup, Ibas menyampaikan pantun apresiasi. Rangkaian pantun yang awalnya dianggap sebagai selingan, justru menjadi medium efektif dalam menyampaikan rasa, nilai, dan harapan mengenai Rumah Pintar.

"Bunga melati harum lembut,
Tumbuh indah di pagi cerah.
Jika ada kata yang tak tepat menyentuh,
Izinkan kami mohon maaf dengan penuh berkah."

"Air mengalir sampai ke muara,
Membawa sejuk di setiap waktu.
Langkah berakhir di ujung rasa,
Sukses selalu untuk hari kita semua." tutupnya.

Simak juga Video 'Ibas soal Coding Diajarkan di SD-SMP: Bagus Bagi Negara Kita':

(akd/akd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads