Tikar Buatan Napi Lapas Cilacap Go Internasional, Diekspor ke Hong Kong-China

Audrey Santoso - detikNews
Kamis, 21 Agu 2025 14:14 WIB
Lapas Cilacap gandeng CV Rajasa Mas Jaya bekerja sama memberdayakan napi dalam pembuatan tikar berbahan dasar pandan. Produk ini diekspor ke China dan Hong Kong. (Dok. Lapas Cilacap)
Jakarta -

Produk kerajinan tikar buatan narapidana (napi) Lapas Kelas IIB Cilacap masuk pasar Hong Kong dan China. Jumlah tikar yang diekspor sebanyak 7.000 lembar.

Tikar yang dibuat oleh para napi adalah berbahan dasar daun pandan. Dalam memproduksi tikar, Lapas Cilacap menggandeng CV Rajasa Mas Jaya Cilacap. Produksi tikar yang dilakukan para napi, lanjut Nanda, merupakan wujud program pembinaan kemandirian.

"Ekspor sebanyak 7.000 tikar daun pandan ini adalah bukti sinergi yang sangat baik antara Lapas, pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam hal ini CV. Rajasa Mas. Di sini, negara dan masyarakat hadir tidak hanya memberikan pembinaan ala kadarnya, tetapi juga memberi kesempatan warga binaan untuk berkembang melalui program pembinaan kemandirian untuk membentuk insan tangguh yang produktif dan hasilkan produk unggulan berkualitas baik," ujar Kepala Subseksi Pembinaan dan Kegiatan Kerja, Nanda Hakiki, seperti dikutip dari situs Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas), Kamis (21/8/2025).

Pada kesempatan lain, Kepala Lapas (Kalapas) Cilacap, Efendi Johan, mengapresiasi ekspor tikar daun pandan ke luar negeri ini. Ia menegaskan langkah ini merupakan implementasi salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, khususnya terkait penguatan dan peningkatan pendayagunaan napi untuk menghasilkan produk UMKM berkualitas.

"Dengan ini kami ingin menepis keraguan tentang anggapan negatif terhadap lapas, dan narapidana yang berkembang di masyarakat. Dari balik jeruji, kami juga bisa lahirkan hal-hal positif, karya-karya berkualitas, bahkan dapat bersaing tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga menembus pasar ekspor," tutur Efendi.

Produk tikar pandan ini bukan hanya dibuat di Lapas Kelas IIB Cilacap, tapi juga Lapas Purwokerto. Mereka juga menggandeng CV Rajasa Mas Jaya Cilacap.

"Ekspor tikar daun pandan ini adalah bukti nyata karya Warga Binaan memiliki daya saing. Pembinaan di Lapas bukan sekadar pembatasan, tetapi juga pemberdayaan untuk masa depan yang lebih baik," ujar Kalapas Purwokerto, Aliandra Harahap.

Sementara itu, perwakilan CV Rajasa Mas Jaya, Amalia memuji lapas-lapas yang memfasilitasi para napi untuk berdaya dan produktif. Dia merasa takjub karena pelatihan yang diberikan dinilai cukup singkat, namun hasil pekerjaannya sesuai dengan standar produk yang telah ditetapkan pihaknya.

"Sangat luar biasa dengan produktivitas Warga Binaan bisa membantu kami dalam pembuatan tikar daun pandan. Dengan pelatihan yang sangat minim, tetapi mereka dapat membuat sesuai apa yang kami harapkan. Hal ini sungguh mengejutkan kami semua," puji Amalia, salah satu tim CV Rajasa Mas Jaya.

Tonton juga Video: Top! Warga Binaan Lapas di Parepare Produksi Mebel, Banjir Pesanan




(aud/knv)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork